Bandung (MataMaluku) — Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk terus menyempurnakan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tidak lagi terjadi kasus keracunan akibat makanan yang disalurkan.
“Kita ingin zero error, zero defect. Walaupun sulit, kita harus berusaha. Semua dapur harus memakai alat terbaik untuk menjaga kebersihan. Program ini akan terus kita sempurnakan,” kata Prabowo dalam orasi ilmiah saat Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10).
Presiden mengakui masih ada sejumlah kendala dalam pelaksanaan program, termasuk ribuan anak yang sempat mengalami gangguan pencernaan. Namun, ia menegaskan hal itu tidak mencerminkan kegagalan program MBG.
“Hingga kini, program MBG sudah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat, dengan total lebih dari 1,3 hingga 1,4 miliar porsi makanan. Dari jumlah itu, hanya sekitar 8.000 kasus keracunan — atau sekitar 0,0007 persen. Artinya tingkat keberhasilan mencapai 99,99 persen,” ujarnya.
Meski begitu, Prabowo menegaskan tidak boleh ada satu pun anak yang sakit akibat program tersebut. Ia meminta seluruh pihak memastikan kebersihan bahan makanan dan proses penyajiannya agar lebih higienis.
“Mungkin karena bahan makanan kurang bagus atau prosesnya kurang bersih. Tapi kita tetap harus perbaiki semua,” katanya.
Selain itu, Prabowo juga meminta para guru dan pendamping di sekolah untuk mengajarkan anak-anak perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk cara makan yang benar dan higienis.
“Kalau perlu, ajarkan cara makan dengan sendok agar terhindar dari virus dan bakteri. Ini hal kecil tapi sangat penting,” tegasnya.
Dengan evaluasi berkelanjutan, pemerintah berharap program MBG bisa terus berjalan tanpa kendala dan memberi manfaat maksimal bagi anak-anak Indonesia.
