Polri Siaga Hadapi Potensi Ancaman Terorisme Selama dan Setelah Lebaran 2024

  • Bagikan
Irjen Pol. Verdianto Iskandar Bitticaca
Asisten Kapolri Bidang Operasi (Assop) Irjen Pol. Verdianto Iskandar Bitticaca

Jakarta – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah mengintensifkan langkah-langkahnya dalam menghadapi potensi gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama masa liburan Lebaran 2024, terutama mengantisipasi ancaman terorisme.

Asisten Kapolri Bidang Operasi (Assop), Irjen Pol. Verdianto Iskandar Bitticaca, menekankan bahwa isu terorisme saat ini sedang mencuat, terutama setelah terjadi aksi teror di gedung konser Moskow, Rusia.

“Isu terorisme tengah menjadi perhatian utama, terutama mengingat insiden teror baru-baru ini di Rusia,” ujar Verdianto dalam acara Latpaops Operasi Ketupat 2024 di Markas Besar Kepolisian RI, Jakarta, pada hari Kamis.

Menurut jenderal polisi tersebut, terdapat kecenderungan untuk meniru perilaku yang terjadi dalam aksi teror di luar negeri.

“Pelaku seringkali terdorong oleh kejadian serupa di luar negeri,” ungkapnya.

Menghadapi potensi tersebut, Polri telah mengambil langkah-langkah antisipatif, terutama dalam misi Operasi Ketupat 2024, dengan fokus pada pencegahan terjadinya aksi terorisme.

Verdianto menjelaskan bahwa Polri telah mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Polhukam untuk membahas antisipasi terhadap kemungkinan serangan teroris pasca-kejadian di Rusia.

“Kami telah berkoordinasi dengan Menko Polhukam dalam upaya antisipasi,” jelas Verdianto.

Langkah-langkah antisipasi ini melibatkan berbagai unit, termasuk Densus 88 Antiteror Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan lembaga intelijen.

“Semua pihak telah melakukan langkah-langkah antisipatif dan terus memantau seluruh jaringan terorisme di Indonesia,” tambahnya.

Tercatat pada tahun 2023, baik Polri maupun BNPT berhasil menghindari terjadinya kasus serangan terorisme di Indonesia. Densus 88 Antiteror Polri, selama tahun tersebut, berhasil menangkap dan mengungkap kasus yang melibatkan 143 tersangka teroris di berbagai wilayah Indonesia.

Menurut Verdianto, penangkapan ini merupakan bagian dari upaya Polri dalam memberantas potensi terorisme di Tanah Air. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *