Jakarta (MataMaluku) – Petugas kepolisian terpaksa melumpuhkan dua pelaku pencurian sepeda motor dengan menembak kaki mereka, karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Kedua pelaku berinisial AS (32) dan BG (29) menjalankan aksinya di dua lokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
“Kami terpaksa mengambil tindakan tegas terukur karena kedua pelaku melakukan perlawanan saat proses penangkapan,” ujar Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra, didampingi Kanit Reskrim AKP Emir Maharto Bustarosa, saat konferensi pers di Jakarta, Senin.
Kompol Seto menjelaskan, kedua pelaku tergabung dalam komplotan pencuri motor yang sering beraksi di berbagai wilayah, termasuk Kelapa Gading. Mereka beraksi di dua lokasi berbeda pada Jumat (8/12), yaitu di Jalan Kelapa Nias Pegangsaan Dua dan depan Café Roti Geboy, Kelapa Gading Barat, sekitar pukul 06.15 dan 07.30 WIB.
“Para pelaku memilih pagi hari karena dianggap waktu yang paling aman dan sepi,” tambahnya.
AS bertugas mencuri motor dengan teknik tertentu, sedangkan BG mengawasi situasi menggunakan senjata airsoft gun. Modus mereka melibatkan perusakan motor korban dengan menarik kabel kontak, memasang soket buatan untuk menyalakan mesin, merusak stang, dan membawa kabur motor tersebut.
Dari aksi mereka, dua motor korban yang dicuri adalah Honda Beat B 3840 EVU dan Beat Deluxe B 4260 UDK. Motor hasil curian dijual seharga Rp3,5 juta, dan uangnya dibagi rata.
Kedua pelaku berhasil ditangkap di dua lokasi berbeda pada Rabu (8/1). Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk:
- Senjata airsoft gun dan peluru gotri
- Enam kunci kontak imitasi
- Enam plat nomor kendaraan
- Flashdisk berisi rekaman CCTV
“Aksi mereka terekam kamera CCTV, dan penyelidikan dilakukan berdasarkan dua laporan polisi yang masuk,” jelas Kompol Seto.
Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 363 ayat (1) ke-4 dan ke-5 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan, yang ancamannya adalah hukuman penjara maksimal tujuh tahun.
Saat ini, pihak kepolisian masih mengejar tiga pelaku lain yang diduga terlibat dalam komplotan ini. “Kami terus berupaya menangkap pelaku lain yang masih buron,” tutup Kompol Seto. MM/AC