Jakarta (MataMaluku) – Sebanyak 1.758 personel gabungan dikerahkan oleh pihak kepolisian untuk mengamankan aksi demonstrasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa di depan Gedung DPR/DPD/MPR RI serta kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Jumat.
“Dalam rangka pengamanan aksi elemen massa dan mahasiswa di DPR RI dan Patung Kuda, kami melibatkan 1.758 personel gabungan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro.
Personel yang diterjunkan berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI Jakarta, dan beberapa instansi terkait. Pengamanan ketat akan difokuskan di sekitar Gedung DPR/DPD/MPR RI untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung dan menghindari penutupan jalan tol di sekitar gedung.
Terkait pengalihan arus lalu lintas, Kombes Susatyo menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas bersifat situasional dan akan diterapkan sesuai dinamika di lapangan. “Jika jumlah massa di depan DPR RI cukup besar dan eskalasi meningkat, penyekatan akan dilakukan di Pulau Dua,” tambahnya.
Susatyo menekankan kepada seluruh personel keamanan agar bertindak persuasif, menghindari provokasi, dan mengutamakan negosiasi dengan pendekatan humanis. Ia juga mengimbau kepada para koordinator lapangan dan peserta aksi untuk melakukan demonstrasi secara damai dan tertib, serta tidak melakukan tindakan anarkis.
Lebih lanjut, Susatyo memastikan bahwa personel pengamanan tidak dilengkapi senjata api selama bertugas dan tetap menghormati hak massa untuk menyampaikan pendapat mereka.
Aksi ini diikuti oleh elemen-elemen seperti masyarakat adat nusantara, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) RI, Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Majelis Dzikir Ratibul Haddad, dan kelompok massa lainnya. Mereka menyuarakan tuntutan terkait pengesahan Undang-Undang Tanah Adat. MM/AC