Jakarta (MataMaluku) – Direktorat Siber Polda Metro Jaya akan memeriksa kejiwaan pasangan suami istri (pasutri) berinisial IG (39) dan KS (39), yang diduga menyelenggarakan pesta seks sekaligus praktik tukar pasangan melalui undangan di sebuah situs web.
“Rencananya minggu ini akan kami periksa, mohon waktu,” ujar Kasubdit IV Ditreskrimsiber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya, saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (12/1).
Herman menjelaskan bahwa pemeriksaan kejiwaan ini dilakukan untuk memperkuat motif tindakan yang dilakukan pasangan tersebut. “Pemeriksaan bertujuan menguatkan motif perbuatan pelaku dan dilengkapi dengan keterangan ahli,” tambahnya.
Dirreskrimsiber Polda Metro Jaya, Kombes Pol Roberto G.M. Pasaribu, mengungkapkan bahwa tindakan pasangan IG dan KS awalnya dilatarbelakangi oleh hasrat seksual.
“Motif pertama adalah hasrat seksual. Salah satu pasangan memiliki fantasi tertentu dan tidak dapat melakukan hubungan seksual layaknya orang dewasa tanpa kehadiran orang lain,” jelas Roberto dalam konferensi pers, Jumat (10/1).
Namun, seiring waktu, motif pasangan tersebut berkembang menjadi alasan ekonomi setelah mereka melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan finansial. “Mereka memanfaatkan situs web yang dibuat untuk mempromosikan acara tersebut. Peserta yang ingin ikut harus melalui proses seleksi,” ujarnya.
Selain mengadakan pesta seks dan tukar pasangan, pelaku merekam kegiatan tersebut dan mengunggahnya di situs web mereka untuk mendapatkan pendapatan dari iklan (AdSense).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa pasangan suami istri ini ditangkap di daerah Badung, Bali.
“Berdasarkan informasi dari penyidik, mereka menggunakan situs web SWXXX.com untuk mengundang peserta. Pendaftaran dilakukan secara gratis,” ungkap Ade Ary pada Kamis (9/1).
Kasus ini terungkap setelah penyidik menemukan aktivitas ilegal yang melibatkan undangan pesta seks melalui laman khusus yang dikelola oleh pelaku. Hingga kini, Polda Metro Jaya terus melakukan pendalaman guna mengungkap jaringan yang terlibat dalam praktik ilegal tersebut. MM/AC