PNM Bagi 50 Paket Gizi Kepada Ibu Hamil dan Balita

  • Bagikan
PNM Bagi 50 Paket Gizi Kepada Ibu Hamil dan Balita

Ambon – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Ambon membagikan paket gizi kepada 50 ibu hamil dan balita di daerah tersebut dan mendukung penurunan angka stunting.

Paket gizi tersebut diserahkan langsung oleh Pimpinan Cabang PT PNM Ambon Ridul Akbar disaksikan staf karyawan dan juga Kepala Puskesmas Desa Passo, Kecamatan Teluk Baguala Bernadeth Marlessy, pada Jumat (9/6/2023).

Pimpinan PT PNM Cabang Ambon Ridul Akbar dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah untuk mendukung pemerintah dalam menurunkan angka stunting melalui program berbagi.

“Di hari ulang tahun ke-24 ini, PNM tidak hanya berbagi kebahagiaan dengan sesama karyawan PNM, tetapi berkomitmen untuk berbagi dengan masyarakat di sekitar kantor,” kata Ridul.

Ridul mengatakan, pembagian paket gizi kepada ibu hamil dan balita ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi dan mencegah stunting sejak dini.

“Ini juga merupakan kontribusi PNM dalam mengurangi angka stunting khususnya di wilayah Kota Ambon, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab sosial lingkungan kepada masyarakat sekitar,” ujarnya.

PT PNM sebagai perusahaan yang telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp24 triliun kepada nasabah pada periode Januari-April 2023, berkomitmen untuk terus bertumbuh dan menginspirasi dengan berkontribusi tidak hanya pada aspek ekonomi tetapi juga sosial dan kesehatan.

Adapun paket gizi yang diberikan berupa sembako seperti kacang hijau, gula pasir, susu kental manis, susu bubuk, dan beberapa macam kue kemasan.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Desa Passo Bernadeth Marlessy dalam kesempatan itu menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan dari PT PNM Cabang Ambon yang telah menyalurkan bantuan kepada anak-anak stunting di Desa Passo dan juga para ibu hamil.

Menurutnya, penanganan stunting ini ditangani oleh semua elemen, tidak hanya dari Puskesmas, tetapi juga dari pihak desa, kecamatan, BKKBN, dan juga dari OPD untuk mempercepat penurunan kasus.

“Masalah stunting ini luas, sehingga perlu kerja sama yang lebih dalam, oleh karena itu pihak swasta juga perlu berpartisipasi,” kata Bernadeth.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *