Jakarta (MataMaluku) – Perayaan Pesta Rakyat dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8), dinilai berhasil menjadi ajang yang tidak hanya meriah, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi kerakyatan.
Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menegaskan bahwa kegiatan tersebut memiliki makna mendalam bagi masyarakat.
“Pesta rakyat menjadi ajang yang secara langsung menggerakkan roda ekonomi lokal sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (19/8).
Menurut Ni Luh, rangkaian acara karnaval kemerdekaan menghadirkan aneka kuliner dari pelaku UMKM yang dibeli pemerintah dalam jumlah besar untuk dibagikan kepada masyarakat. Kehadiran warga pun disambut dengan penuh antusiasme, menikmati berbagai lomba, permainan tradisional, dan suguhan makanan khas.
Selain itu, panggung hiburan musik, pertunjukan kembang api pada malam hari, serta Karnaval Bersatu Kemerdekaan dengan mobil hias yang melibatkan kementerian, lembaga, TNI, Polri, BUMN, hingga komunitas masyarakat menjadi daya tarik tersendiri.
“Rangkaian kegiatan ini bukan sekadar simbol kemeriahan, melainkan juga cerminan persatuan, kreativitas, dan pencapaian bangsa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” kata Ni Luh.
Berdasarkan laporan sementara, Pesta Rakyat berhasil menarik ratusan ribu pengunjung dengan perputaran ekonomi yang cukup signifikan.
“Ini bukti nyata bahwa perayaan kemerdekaan bisa menjadi motor penggerak ekonomi rakyat sekaligus memperkuat rasa persatuan kita sebagai bangsa. Semoga tradisi ini terus berlanjut untuk Indonesia yang semakin maju, sejahtera, dan berdaya saing,” tambahnya.
Ni Luh juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari kementerian/lembaga, Pemprov DKI Jakarta, BUMN, swasta, hingga para pelaku UMKM dan komunitas lokal.
“Kami berterima kasih atas kreativitas dan kerja sama semua pihak yang menghadirkan perayaan inklusif dan membanggakan, dari Monas hingga Bundaran HI,” tutupnya. MM/AC