Jakarta – PT Pertamina kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan keberlanjutan lingkungan melalui program “Beasiswa Pertamina Sobat Bumi”. Pada tahun ini, 520 mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua, menerima beasiswa ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Dalam pengumumannya, Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina, Erry Sugiharto, menyampaikan bahwa beasiswa ini bukan sekadar bantuan pendidikan, tetapi juga sebuah langkah strategis untuk membentuk generasi muda yang unggul dan peduli terhadap lingkungan.
“Menjelang HUT ke-79 Republik Indonesia, Pertamina dengan bangga mengumumkan 520 penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui pembangunan sumber daya manusia dan perlindungan lingkungan,” ujar Erry di Jakarta, Kamis.
Program Beasiswa Pertamina Sobat Bumi ini, yang kini telah memasuki angkatan ke-11, menjadi salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan Pertamina di bidang pendidikan. Program ini dijalankan oleh Pertamina Foundation sejak tahun 2011 dan terus mengalami peningkatan jumlah penerima beasiswa setiap tahunnya.
Erry menjelaskan bahwa beasiswa ini tidak hanya bertujuan mendukung prestasi akademik, tetapi juga untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan, terutama dalam masa transisi energi dan bonus demografi.
Pada tahun 2020, kuota penerima beasiswa hanya 285 mahasiswa, dan meningkat setiap tahun hingga mencapai 520 mahasiswa pada tahun 2024. Antusiasme pendaftar juga meningkat pesat, dari 10.121 pendaftar pada tahun sebelumnya menjadi 19.236 pendaftar tahun ini. Proses seleksi dilakukan secara ketat melalui berbagai tahapan, mulai dari administrasi, wawancara, hingga Focus Group Discussion (FGD).
Salah satu aspek menarik dari seleksi ini adalah tahap FGD, di mana peserta ditantang untuk mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi suatu desa dengan menerapkan konsep Desa Energi Berdikari (DEB), sebuah program unggulan Pertamina dalam bidang tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Agus Mashud S. Asngari, Presiden Direktur Pertamina Foundation, menjelaskan bahwa penerima beasiswa akan menjadi inisiator dalam pengembangan Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI). Mereka akan bekerja sama dengan dosen, akademisi, atau praktisi untuk membina satu desa dan mengimplementasikan energi terbarukan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Tahun lalu, ada 24 Desa Energi Berdikari Sobat Bumi yang berhasil memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Tahun ini, kami targetkan pengembangan di 16 desa lagi, selain memperkenalkan mereka pada program TJSL lainnya seperti Hutan Pertamina dan konservasi flora dan fauna endemik,” ungkap Agus.
Program Beasiswa Pertamina Sobat Bumi juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke-4 tentang pendidikan berkualitas dan ke-13 tentang penanganan perubahan iklim.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa melalui program ini, Pertamina tidak hanya mendukung pencapaian akademik, tetapi juga membentuk mahasiswa menjadi agen keberlanjutan.
“Kami ingin generasi muda berperan aktif dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan, melalui edukasi energi transisi dan aksi nyata demi masa depan bumi,” ujar Fadjar.
Karya Wahyuda, salah satu penerima beasiswa dari Universitas Pattimura, mengungkapkan rasa syukur dan komitmennya untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Ia bertekad untuk terus berprestasi dan berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.
“Terima kasih kepada Pertamina atas kepercayaannya. Saya berkomitmen memanfaatkan beasiswa ini untuk meraih prestasi dan memberikan kontribusi bagi kelestarian bumi,” kata Karya. MM/AC