Jakarta (MataMaluku) – Penyebab kebakaran yang terjadi di lantai 1 ruang Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Jakarta pada Sabtu (8/2) malam masih dalam tahap penyelidikan.
“Hingga saat ini, kami belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Namun, setelah pemeriksaan di laboratorium forensik (labfor), kami baru dapat menentukan penyebab pastinya,” ujar Kepala Pusat Laboratorium Forensik (Kapuslabfor) Polri, Brigjen Sudjarwoko, di Jakarta, Minggu.
Tim Puslabfor Bareskrim Polri, didampingi penyidik Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan, telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengidentifikasi sumber api.
Dalam upaya mengungkap penyebab kebakaran, polisi telah mengumpulkan sejumlah barang bukti, termasuk abu arang, kawat atau kabel bekas colokan, serta bekas stop kontak yang akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium forensik.
Selain itu, penyidik juga meminta keterangan dari para saksi yang berada di lokasi saat kejadian untuk menentukan titik awal munculnya api.
Sudjarwoko menjelaskan bahwa kebakaran tidak melalap seluruh ruangan humas Kementerian ATR/BPN. Dari luas ruangan sekitar 15×20 meter, hanya sekitar 5×4 meter yang mengalami kerusakan akibat kebakaran.
“Dari total luas ruangan, sekitar 20-25 persen yang terbakar. Karena ini ruangan humas, banyak dokumen dan kertas-kertas yang ikut terbakar,” jelasnya.
Kebakaran di lantai 1 gedung Kementerian ATR/BPN terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Informasi mengenai insiden ini pertama kali diterima Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan pada pukul 23.09 WIB.
Tim pemadam kebakaran segera bergerak dan mulai melakukan operasi pemadaman pada pukul 23.18 WIB. Api berhasil dilokalisasi pada pukul 23.45 WIB, sebelum akhirnya dilakukan proses pendinginan serta pengeluaran asap dari gedung.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Hingga kini, pihak berwenang terus berupaya mengungkap penyebab pasti kebakaran demi mencegah kejadian serupa di masa mendatang. MM/AC