Penurunan Swery di Pasar Omele: Pemda KKT dan Soa Bungalembun Capai Kesepakatan Adat

  • Bagikan
lepas swery pasar omele
lepas swery pasar omele

Saumlaki, Kepulauan Tanimbar (MataMaluku) – Setelah melalui proses mediasi selama tiga hari, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (Pemda KKT) dan Soa Bungalembun akhirnya mencapai kesepakatan terkait penurunan swery (simbol adat) di Pasar Omele, Kecamatan Tanimbar Selatan, Jumat (11/7/2025).

Kesepakatan tersebut dicapai setelah serangkaian pertemuan intens antara Pemda dan lima marga besar yang tergabung dalam Soa Bungalembun, yakni Marga Londar, Lamere, Laratmase, Samangun, dan Yempormase.

Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Poli Sabonu, mengatakan proses negosiasi berlangsung cukup panjang dan melelahkan karena perbedaan pandangan antara pihak pemerintah dan adat.

“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pihak Soa atas keterlambatan penyelesaian kewajiban. Penurunan swery ini kami sepakati sebagai bentuk penghormatan terhadap adat dan leluhur,” ujar Sabonu.

Sementara itu, Kepala Soa Bungalembun, Atanasius Londar, menegaskan bahwa penurunan swery memiliki makna filosofis yang dalam bagi masyarakat adat Tanimbar.

“Swery yang tergantung di tempat umum ibarat perempuan tua atau nenek yang masih ‘tergantung’ dan belum dipindahkan ke tempat yang layak. Penurunannya adalah penghormatan kepada roh dan warisan leluhur,” jelas Londar.

Ia menekankan bahwa tindakan ini bukan sekadar formalitas seremonial, melainkan simbol dari niat baik dan penghargaan terhadap nilai-nilai adat.

Kolaborasi antara Soa Bungalembun, masyarakat Desa Sifnana, dan Pemda KKT dinilai sebagai langkah penting dalam menyelesaikan persoalan secara adat dan menghindari potensi konflik hukum.

“Kami berharap ini menjadi awal baru untuk hubungan yang jujur dan harmonis antara pemerintah dan masyarakat adat. Semua ini demi berkat dan perlindungan dari Tuhan dan para leluhur,” tambah Londar.

Dengan kesepakatan ini, swery resmi diturunkan, menandai langkah bersama dalam menghormati kearifan lokal dan menjunjung tinggi nilai budaya Tanimbar.MM

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *