Jakarta – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan orang tua tentang pentingnya keseimbangan antara nutrisi dan stimulasi selama 1.000 hari pertama kehidupan anak, karena periode ini krusial bagi perkembangan otak.
“Pada usia 2 tahun, perkembangan otak anak mencapai 80 persen. Dalam konteks itu, yang sangat diperlukan untuk perkembangan otak anak adalah nutrisi dini yang berkualitas dan stimulasi dini,” kata Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial IDAI, Prof. Dr. dr. Ahmad Suryawan, Sp.A(K), dalam diskusi daring bertajuk “Membangun Generasi Anak Indonesia Sehat menuju Indonesia Emas” yang diikuti dari Jakarta, Kamis.
Suryawan menegaskan bahwa semua nutrisi, termasuk zat makronutrien seperti karbohidrat dan lemak, memiliki peran penting dalam perkembangan otak pada 1.000 hari pertama kehidupan.
“Lemak mungkin perlu dikurangi bagi kita yang sudah dewasa, tetapi bagi anak-anak, lemak sangat diperlukan,” jelas Suryawan.
Selain makronutrien, zat mikronutrien, seperti berbagai vitamin dan mineral, juga sangat penting bagi perkembangan otak. Suryawan menekankan bahwa tidak ada nutrisi tertentu yang lebih unggul dari yang lain, karena semua nutrisi saling berinteraksi untuk mendukung pertumbuhan anak. Air susu ibu (ASI) menjadi nutrisi penting bagi bayi dalam 6 bulan pertama.
“Yang paling penting adalah nutrisi seimbang. Ini wajib dipenuhi oleh keluarga dan didukung oleh negara,” tambahnya.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut juga mengingatkan bahwa stimulasi, berupa pemberian rangsangan kepada anak sebagai bagian dari proses belajar, tidak bisa dipisahkan dari nutrisi dalam perkembangan otak anak.
“Selain nutrisi yang baik, metode pengasuhan harus memberikan stimulasi yang cukup sepanjang 1.000 hari pertama kehidupan,” kata Suryawan.
Pada saat bayi baru lahir, perkembangan struktur otak mereka hanya sebesar 25 persen dibandingkan dengan otak orang dewasa. Ketika mencapai usia 2 tahun, perkembangan otak mereka melonjak pesat hingga 80 persen. Oleh karena itu, 1.000 hari pertama kehidupan, dari masa janin hingga usia 2 tahun, dianggap sangat penting bagi tumbuh kembang anak.
Suryawan juga mengingatkan bahwa “tumbuh kembang anak jangan ditunggu, tetapi dijemput,” yang berarti orang tua perlu aktif dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak mereka. MM/AC