Berita Ambon – Kota Ambon semakin menunjukkan komitmennya dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dengan memberikan penghargaan kepada beberapa dusun yang telah menonjol dalam program Proklim. Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mengatasi dampak perubahan iklim melalui inisiatif adaptasi dan mitigasi.
Program Kampung Iklim, yang dicanangkan sejak tahun 2020, telah tumbuh pesat dan saat ini melibatkan 31 kelompok Kampung Iklim yang tersebar di lima kecamatan di Kota Ambon. Dengan rencana ambisius untuk meningkatkan jumlahnya menjadi 50 kelompok pada tahun 2025, Kota Ambon semakin menunjukkan dedikasinya dalam membangun ketahanan iklim di tingkat lokal.
Menurut Wattimena, penghargaan yang diberikan pada tahun 2023 menandai pencapaian signifikan beberapa dusun di Kota Ambon. Dusun Kayu Putih-Negeri Soya meraih Trophy dan sertifikat Proklim Utama, sementara Dusun Siwang dan Seri di Negeri Urimesing, Dusun Eri di Negeri Nusaniwe, Dusun Waringin Cap Desa Wayame, serta Negeri Leahari menerima sertifikat kategori Madya.
Kepala Seksi Wilayah I Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan, Lahan Wilayah Maluku-Papua, Franky Tutuarima, menyoroti kesuksesan yang dicapai tidak hanya di Kota Ambon, tetapi juga di seluruh Provinsi Maluku. Tahun 2023 menjadi tahun yang menggembirakan dengan 18 daerah di Provinsi Maluku yang berhasil meraih penghargaan dalam program Kampung Iklim. Di antaranya, sembilan daerah berada di Kota Ambon, enam di Kabupaten Maluku Tengah, dan tiga di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Penghargaan ini menunjukkan kesadaran dan komitmen kuat dari masyarakat serta pemerintah setempat dalam melindungi lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan upaya kolaboratif dan berkelanjutan, diharapkan bahwa Kota Ambon dan daerah lain di Provinsi Maluku dapat menjadi contoh inspiratif bagi upaya perlindungan lingkungan di Indonesia dan di seluruh dunia. Melalui upaya bersama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Matamaluku