Sofifi – Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan (Tikep) telah merilis film berjudul “Demi Kau dan Si Buah Hati” yang merupakan bagian dari proyek edukasi pencegahan stunting. Film ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas P2KBP3A dengan Budivandy Entertainment dan Rossel Studio.
Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tidore Kepulauan, menyatakan, “Film ini merupakan kreativitas anak-anak milenial dalam memberikan edukasi dan pemahaman tentang pencegahan stunting, sebagai bagian dari upaya kami menuju Kota Tidore Kepulauan bebas stunting pada tahun 2024.” Pernyataan ini diungkapkan pada Selasa (5/9/2023) di Ternate.
Saat meluncurkan film ini, Wakil Wali Kota menjelaskan bahwa stunting masih menjadi masalah serius di Kota Tidore Kepulauan. Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan secara maksimal untuk mengatasi masalah ini, sesuai dengan pilar pertama percepatan penurunan stunting, yaitu komitmen dan visi kepemimpinan nasional dan daerah.
Muhammad Sinen juga menekankan bahwa Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kota Tidore Kepulauan telah terbentuk di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat Kota yang dipimpin olehnya sendiri, TPPS tingkat kecamatan yang dipimpin oleh para Camat, hingga TPPS tingkat Desa dan Kelurahan yang dipimpin oleh para Kades dan Lurah.
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan yang telah menjabat dua periode ini mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Tidore Kepulauan juga telah membentuk Tim Pendamping Keluarga sebanyak 102 tim dengan 306 personel yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan. Tim ini bertugas sebagai garda terdepan dalam mengawasi pencegahan kasus-kasus stunting baru.
“Hasil SSGI menunjukkan bahwa Kota Tidore mengalami penurunan angka stunting sebanyak 6 persen dari tahun 2021, yaitu dari 25,15 menjadi 19,1 persen di tahun 2022. Ini merupakan hasil yang membanggakan, tetapi kami tetap memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus kami lakukan secara bersama-sama, dengan kolaborasi yang kuat, untuk mewujudkan Kota Tidore Kepulauan bebas stunting,” katanya.
Sinen berharap bahwa semua pihak dapat melihat kegiatan ini sebagai tanggung jawab bersama, karena penanganan stunting di Kota Tidore Kepulauan memerlukan komitmen yang kuat. Tidak hanya Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) dan Dinas Kesehatan saja, tetapi juga memerlukan perhatian dari semua pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lintas sektor.
“Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin berkontribusi dalam aksi percepatan penurunan stunting di Kota Tidore Kepulauan, ini adalah kesempatan untuk menjadi Bapak/Bunda Asuh Stunting,” ajak Wakil Wali Kota Tikep. Matamaluku