Pemkot Ambon Tingkatkan Orientasi Pendampingan Keluarga untuk Calon Pengantin

  • Bagikan
Stunting KB
Pemkot Ambon Perkuat Orientasi Pendamping Keluarga Bagi Calon Pengantin

Berita Ambon – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) bersama TP-PKK Kota Ambon mengadakan orientasi bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai upaya penurunan stunting. Acara ini dihadiri oleh 142 anggota TPK dari lima kecamatan di Kota Ambon, yang terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB.

Penjabat Ketua Tim PKK Kota Ambon, Desy Kaya, menekankan pentingnya peran keluarga dalam pencegahan stunting. Untuk mengoptimalkan peran ini, diperlukan intervensi melalui pendampingan oleh TPK. “Pendampingan ini meliputi periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan juga calon pengantin,” ujar Desy Kaya.

TPK memiliki peranan penting dalam mendampingi keluarga sasaran dengan fokus pada penyuluhan calon pasangan pengantin, fasilitasi pelayanan rujukan, fasilitasi penerimaan program bantuan sosial, serta surveilans berkelanjutan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting.

Penjabat Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, Nita Sadali, mengimbau calon pengantin untuk melakukan cek kesehatan tiga bulan sebelum menikah. “Calon pengantin harus dipastikan memiliki kondisi kesehatan dan status gizi yang baik untuk mempersiapkan generasi berkualitas,” katanya. Nita juga menyarankan agar calon pengantin memiliki sertifikat dari Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) sebelum menikah.

Pejabat Walikota Ambon, Dominggus Kaya, yang sambutannya dibacakan oleh Asisten II Robby Sapulete, menyatakan bahwa stunting merupakan bagian dari Double Burden Malnutrition (DBM) yang berdampak merugikan baik dari sisi kesehatan maupun produktivitas ekonomi. “Calon pengantin wajib melakukan cek kesehatan sebelum menikah untuk mengurangi risiko kehamilan yang bermasalah, keguguran, dan stunting,” tegasnya.

Prevalensi stunting di Kota Ambon menunjukkan tren fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021, prevalensi stunting sebesar 21,8%, turun menjadi 21,1% pada tahun 2022, dan kembali turun 0,4% menjadi 20,7% pada tahun 2023. Meskipun begitu, saat ini masih terdapat 353 anak yang mengalami stunting di Kota Ambon.

Diharapkan kerja sama dan kolaborasi yang baik antara OPD dan mitra kerja dapat terus mendukung setiap program penurunan stunting di Kota Ambon. MM

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *