Ambon, Maluku (MataMaluku) – Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) secara resmi meluncurkan Sekolah Lansia Ceria Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) pada Kamis (12/6/2025) di Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe.
Peluncuran dua program strategis ini dilakukan oleh Staf Ahli Bidang Hukum, Kelembagaan, dan Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan/BKKBN, Viktor H. Siburian, didampingi Wakil Wali Kota Ambon Ely Toisutta serta Ketua TP PKK Provinsi Maluku Maya Lewerissa.
Viktor Siburian dalam sambutannya menekankan bahwa Sekolah Lansia Ceria bertujuan untuk membentuk lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat (SMART), melalui pendekatan Tujuh Dimensi Lansia Tangguh: fisik, spiritual, emosional, intelektual, sosial kemasyarakatan, lingkungan, dan vokasional.
“Peningkatan angka harapan hidup adalah aset pembangunan. Lansia bukan beban, melainkan potensi. Sekolah Lansia ini adalah bentuk kesiapan menghadapi perubahan demografi menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Viktor.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Ambon Ely Toisutta mengapresiasi hadirnya dua program tersebut, yang dianggap sejalan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. Ia mengatakan bahwa Sekolah Lansia akan membantu para lansia memahami pentingnya gaya hidup sehat dan tetap aktif dalam kehidupan sosial.
Toisutta juga menyoroti peluncuran Program GATI sebagai langkah penting dalam menguatkan peran ayah dalam keluarga. “Ayah bukan hanya pencari nafkah, tapi juga teladan, pelindung, dan pendidik. GATI adalah gerakan moral yang mendorong ayah untuk lebih terlibat dalam pengasuhan anak,” ujarnya.
Kepala DPPKB Kota Ambon, Wely Patty, menjelaskan bahwa GATI hadir sebagai respons terhadap meningkatnya fenomena fatherless—ketiadaan figur ayah secara emosional maupun fisik dalam tumbuh kembang anak. Program ini bertujuan menciptakan relasi keluarga yang lebih sehat dan harmonis.
Peluncuran Sekolah Lansia Ceria juga menekankan pentingnya dukungan sosial untuk mengurangi kesepian dan risiko depresi pada lansia, terutama mereka yang tinggal sendiri atau mengalami penurunan kondisi fisik.
Untuk tahap awal, program ini akan diikuti oleh 35 peserta lansia dari Kelurahan Wainitu yang berusia di atas 60 tahun. Mereka akan mengikuti proses belajar selama 10 bulan, dengan pengajar dari lintas kementerian dan lembaga terkait.
Acara launching ditutup dengan penyerahan SK kepada tim pengajar, serta pembagian paket sembako kepada keluarga berisiko stunting sebagai bentuk dukungan sosial terpadu.
Program Sekolah Lansia Ceria dan GATI menjadi langkah nyata Pemkot Ambon dalam membangun masyarakat yang sehat, tangguh, dan berdaya saing melalui pendekatan inklusif lintas generasi. MM