Ambon – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama Lembaga Rumah Generasi Ambon menandatangani Perjanjian kerja sama mendukung program Kota Inklusif, berlangsung di Ruang Vlissingen Balai Kota Ambon, Senin (20/6/2022).
Tidak hanya dengan Pemerintah Kota Ambon penandatangan kerja sama ini juga dilakukan bersama dengan DPRD Kota Ambon.
Lembaga Rumah Generasi Ambon merupakan salah satu mitra kerja Yayasan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) yang akan melakukan program Inklusif di Kota Ambon hingga tahun 2028.
Direktur Yayasan BaKTI Muhammad Yusran Laitupa, mengatakan Penandatanganan kerja sama ini menindaklanjuti Program Kemitraan Australia-Indonesia menuju Masyarakat Inklusif sebagai upaya penghapusan diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok rentan dan minoritas demi pembangunan yang inklusif.
Laitupa mengakui Kota Ambon termasuk salah satu dari enam kabupaten/kota di Indonesia timur yang angka kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup tinggi.
Laitupa mengatakan, kolaborasi merupakan pendorong utama dari tercapainya berbagai tujuan pembangunan. Oleh karena itu dalam melaksanakan program INKLUSI ini, Yayasan BaKTI berkolaborasi bersama mitra-mitra LSM di wilayah kerja program salah satunya Lembaga Rumah Generasi Ambon.
Dirinya berharap program ini dapat meningkatkan partisipasi kelompok rentan diantaranya disabilitas termasuk perempuan dan anak korban kekerasan juga kelompok yang selama ini termarginalkan.
Koordintaor Kota Inklusi Lembaga Rumah Generasi, Jemy Talakua mengatakan, untuk menuju Kota Ambon yang Inklusi, selain pada kelompok disabilitas, perempuan dan anak pemerintah perlu membuka layanan Inklusi terhadap kelompok rentan lain yang selama ini mungkin termarginal antara lain penyandang Kusta, OHDA.
Melalui program Kota Inklusi Lembaga Rumah Generasi Ambon ingin agar mereka yang termasuk dalam kelompok rentan ini mendapat akses layanan dari pemerintah secara komprehensif.
Pihak Pemerintah Kota Ambon melalui Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena menyambut baik kerja sama ini dan siap untuk mendukung program tersebut. Menurut Bodewin, program Kota Inklusi merupakan suatu inisiatif yang sangat baik dalam mendukung salah satu visi Kota Ambon, yakni mewujudkan kota yang inklusif.
Wattimena mengakui adanya program Kota Inklusi harus diapresiasi dan terus dikawal agar tidak berhenti pada perjanjian kerja sama saja.
Peluncuran Program INKLUSI–Yayasan BaKTI berlangsung di Kota Makassar pada 10 Juni 2022, Konsul Jenderal Australia Brownwyn Robbins menyampaikan harapannya agar program ini dapat berkontribusi pada tujuan pembangunan yang lebih luas.
Dimana tidak ada satupun yang tertinggal dalam pembangunan, dan lebih banyak kelompok marginal berpartisipasi dalam pembangunan, serta mendapat manfaat dari pembangunan di bidang sosial budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia.
Enam mitra Yayasan BaKTI dalam menjalankan program INKLUSI adalah YLP2EM (Yayasan Lembaga Pengkajian Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat) Parepare, YESMa (Yayasan Eran Sangbure Mayang) Tana Toraja, Rumah Generasi Ambon, RPS (Rumpun Perempuan Sulawesi Tenggara) Kendari, UDN (Yayasan Ume Daya Nusantara) Kupang, dan LRC (Lombok Research Center) Lombok Timur. Matamaluku.com