Ambon – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mencanangkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahun 2022 di halaman Sekolah Dasar (SD) PDK Jl. Pattimura Ambon, pada Sabtu (28/5/2022). Upaya ini untuk menggenjot cakupan imunisasi rutin anak yang sempat menurun selama pandemi COVID-19.
Kegiatan yang mengusung Tema “Melindungi Anak Indonesia Dari Penyakit-Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi” secara resmi dibuka oleh Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy.
Total sebanyak 57.488 anak tediri Balita 16.600 dan 40.888 anak usia 5-12 tahun di kota Ambon akan menjadi sasaran program Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang mulai dilaksanakan pada bulai Mei ini.
“Selama pencanangan BIAN, diharapkan orang tua segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau pos pelayanan imunisasi untuk mendapatkan imunisasi rutin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy.
Menurutnya, pemberian imunisasi ditujukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi seperti hepatitis, campak, rubella, polio, tetanus, dan difteri.
Wendy mengatakan, pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan.
Ia menambahkan, Kementerian Kesehatan telah menyusun 3 strategi untuk menggalakkan imunisasi rutin pada anak guna memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Pertama, menambah tiga jenis imunisasi rutin pada anak yang sebelumnya 11 vaksin menjadi 14 vaksin. Vaksin yang ditambahkan adalah Vaksin Rotavirus untuk anti diare dan vaksin PCV untuk anti pneumonia yang ditargetkan untuk anak, serta Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang diberikan untuk anak kelas 5 dan 6 SD untuk mencegah potensi kanker serviks saat anak menjadi dewasa.
Kedua, digitalisasi data imunisasi. Kementerian Kesehatan menyiapkan satu aplikasi pencatatan imunisasi secara digital. yakni Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Tidak ada lagi pencatatan manual di buku, semua data imunisasi anak akan langsung dimasukkan di ASIK yang terintegrasi dengan PeduliLindungi.
Ketiga, belajar dari sistem vaksinasi COVID-19, nantinya imunisasi anak akan dilakukan melalui undangan di aplikasi. Sehingga Pemerintah Kota maupun tenaga kesehatan sudah mengetahui anak yang belum divaksinasi.
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menyambut baik BIAN tahap pertama ini dan meminta para orang tua memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap. Tujuannya agar anak terlindung dari penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.
Dengan terselenggaranya kegiatan BIAN diharapkan kekebalan masyarakat terbentuk, sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi Campak Rubella, mempertahankan status Indonesia Bebas Polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir serta mengendalikan penyakit difteri dan pertussis.
Memahami arti penting Kesehatan, Wattimena berharap adanya komitmen dan dukungan dari semua sektor untuk dapat menyukseskan Program BIAN, sehingga apa yang menjadi tujuan untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi khususnya di Kota Ambon dapat terwujud.
Sebagai informasi, pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) adalah upaya Kementerian Kesehatan menutup kesenjangan imunitas kesehatan di masyarakat dampak dari pandemi COVID-19.
BIAN bertujuan untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi, seperti Campak, Rubella, Polio, Difteri, Pertussis (Batuk Rejan), Hepatitis B, Pneumonia (radang paru dan Meningitis (radang selaput otak).
BIAN dilaksanakan selama satu bulan, bertahap di seluruh Provinsi Indonesia. Tahap pertama dilaksanakan mulai Mei 2022 di seluruh provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tahap kedua dilaksanakan mulai Agustus 2022 di seluruh provinsi di Jawa dan Bali. Matamaluku.com