Ambon, Matamaluku.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon berhasil melakukan penurunan stunting tahun 2022 dengan angka prevalensi terendah di Provinsi Maluku dan lebih rendah dari tingkat nasional yakni 21,1 persen.
Hal ini disampaikan Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena usai Roadshow bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (8/3/2023).
“Tugas Pemerintah Daerah adalah melakukan seluruh kebijakan pemerintah pusat, teristimewa penanganan kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting. Selama saya menjabat, Pemkot Ambon Fokus untuk hal-hal-seperti itu,” ujar Bodewin.
Bodewin menjelaskan, upaya untuk menekan stunting dilakukan melalui 3 hal, yakni perbaikan tata kelola, intervensi spesifik, dan intervensi sensitif.
“Pemkot Ambon menjadi Kabupaten/Kota pertama yang membuat program inovasi Orang Tua Asuh Stunting. Jadi seluruh pejabat struktural termasuk saya, setiap bulan kita memberikan sejumlah dana yang dikelola oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) untuk memberikan suplai bahan makanan tambahan bagi penderita stunting,” katanya.
Lebih lanjut, kata Bodewin, Pemkot Ambon juga mempunyai program Garpus (Gerakan Peduli) Stunting, yang meliputi seluruh aspek baik dari kesehatan, keluarga berencana, maupun perumahan.
“Yang menjadi kendala adalah kekurangan dana untuk rumah layak huni, sementara untuk fasilitas yang masih kurang yakni alat ultrasonografi (USG) di puskesmas yang kebanyaka sudah rusak dan alat pengukur antropometri,” kata Bodewin.
Terkait dengan kendala tersebut, Bodewin memaparkan, pada tahun 2023 ini Kota Ambon mendapat bantuan 21 unit alat USG dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sehingga nanti semua puskesma di Kota Ambon akan memiliki alat USG.
“Tadi sudah kita sampaikan ke Kemenko PMK, kebutuhan sebanyak 178 uni alat antropometri, dan nanti akan dibantu,” ujarnya.
Bodewin berharap, dengan terpenuhinya sarana dan prasarana penunjang dan disertai kiat-kiat, intervensi maupun inovasi serta kepedulian dari tim penggerak PKK untuk senantiasa turun langsung di seluruh Posyandu untu mengecek anak-anak penderita stunting berdasarkan nama dan alamat, maka upaya tersebut akan tepat sasaran dan angka stunting di Kota Ambon semakin menurun.