Ternate – Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, menutup sementara tambang emas rakyat di Desa Kusubibi karena tidak memiliki izin pertambangan rakyat (IPR). Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah berkoordinasi dengan Polres Halsel untuk memantau aktivitas tambang yang tidak berizin tersebut.
“Tambang Kusubibi belum memiliki IPR, sehingga Pemkab bersama Polres Halsel sepakat untuk menutup sementara aktivitas tambang ini,” kata Bupati Bassam pada Senin.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan kajian mendalam sebelum mengambil keputusan permanen terkait penutupan tambang tersebut. Tambang Kusubibi adalah sumber penghidupan utama bagi masyarakat setempat, sehingga penutupan perlu dipertimbangkan dengan matang.
Pada Minggu (11/8), Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Safiun Radjulan dan Kabag Ops Polres Halsel, Kompol Jamaludin, telah turun langsung ke lokasi tambang untuk memantau situasi. Bupati Bassam menekankan bahwa tindakan cepat ini dilakukan sebagai hasil koordinasi lintas sektor, meski tambang tersebut belum memiliki izin resmi.
Bupati juga menyampaikan belasungkawa atas kejadian tragis yang menewaskan empat warga di tambang tersebut pada Rabu (7/8). Ia meminta masyarakat untuk menghindari lokasi yang rawan longsor demi keselamatan jiwa.
Sementara itu, Kapolres Halsel, AKBP Hendra Gunawan, menegaskan bahwa pihaknya telah memasang garis polisi di area tambang sebagai peringatan kepada warga agar tidak mendekati lokasi tersebut. Penutupan tambang ini dilakukan untuk mencegah korban jiwa lebih lanjut, dan warga yang melanggar akan dikenai sanksi hukum.
“Kami tidak akan ragu menindak tegas siapa pun yang mencoba masuk ke area tambang. Penutupan ini dilakukan demi keselamatan bersama,” ujar Kapolres Hendra.
Penutupan sementara ini dilakukan setelah empat penambang meninggal dunia karena terjebak dalam lubang tambang di Desa Kusubibi. Pemkab dan Polres Halsel memutuskan untuk menghentikan seluruh aktivitas tambang di wilayah tersebut guna mencegah tragedi serupa terulang. MM/AC