Namlea – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru terus melakukan berbagai langkah terobosan dalam upaya memastikan harga pada sejumlah wilayah di kabupaten Buru dapat dikendalikan termasuk mendorong pertumbuhan hasil produk lokal agar memiliki nilai jual yang tinggi di daerah lain.
Hal ini disampaikan Penjabat Bupati Buru Djalaludin Salampessy dalam sambutannya saat meluncurkan kegiatan Rencana Aksi Perubahan dan penyelenggaraan Pasar Murah Masyarakat Bupolo di Kecamatan Namlea, sekaligus Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan ke-VI Tahun 2022 BPSDM Provinsi Maluku, Kamis (24/11/2022).
“Rencana aksi perubahan yang diselenggarakan ini diharapkan nantinya akan dapat disinkronisasikan dengan rencana aksi yang lain, salah satunya adalah GOSEPA (GO Smart Transportation) untuk menghubungkan pertumbuhan pusat-pusat ekonomi dari titik pasar ke sumber produksi atau sebaliknya,” ujar Salampessy.
Salampessy berharap, program-program semacam ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara maksimal dalam upaya mengembangkan usaha mereka agar lebih berkembang salah satunya dari sisi pemasaran ke luar daerah.
Sementara itu, Kepala Bagian Analisis Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Buru Ahmad Tuanakotta menjelaskan, aksi perubuhan yang diselenggarakan ini adalah strategi pemasaran produk unggulan daerah, dengan memanfaatkan fitur atau aplikasi “Forum Pemasaran Produk”.
“Aplikasi ini dapat digunakan oleh para pelaku usaha di kabupaten Buru, memperkenalkan produk unggulan mereka, diantaranya kayu, tripleks, kopra dan coklat kepada para pelaku usaha di seluruh Indonesia,” kata Tuanakotta.
Sementara ditanya soal harga, menuur dia, dengan adanya gerai maritim dan tol laut, sangat memberikan dukungan sehingga kestabilan harga tetap dapat dikendalikan. Matamaluku.com