Namlea – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru meluncurkan gerakan menanam cabai di Desa Wanakarta, Kecamatan Lolong Guba, Kabupaten Buru, Rabu (21/9/2022).
Gerakan menanam cabai yang digencarkan Pemkab Buru merupakan upaya menekan laju inflasi, sekaligus menjadikan wilayah kabupaten Buru sebagai salah satu sentra produksi cabai di Maluku.
Penjabat (Pj) Bupati Buru, Djalaludin Salampessy mengatakan dalam mengantisipaai inflasi, Pemda Buru mencanangkan gerakan menamam cabai seluas 162.63 hektar.
Gerakan menanam cabai ini didukung para petani yang ada di dataran Waeapo, melibatkan Penyuluh Pertanian dan Gapoktan.
“Melalui gerakan tanam cabai ini, inflasi tidak saja di Buru tetapi juga Provinsi Maluku bisa ditekan,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buru, Temok Karyadi mengatakan gerakan tanam cabai dan bawang ini merupakan instruksi pemerintah pusat yang ditindaklanjuti Gubernur hingga ke Kabupaten, mengingat cabai dan bawang merupakan salah satu pemicu inflasi di daerah.
“Gerakan penanaman cabai kecil dan besar masing-masing seluas 95,63 hektar sedangkan untuk bawang merah seluas 8,375 hektar,” katanya.
Target yang di programkan oleh Pemda Kabupaten Buru untuk kedua jenis cabai ini adalah 250 ton per tahun sedangkan bawang merah 75,3 ton per tahun.
Dia mengungkapkan Kabupaten Buru merupakan penyuplai terbesar cabai dan bawang untuk Provinsi Maluku yang di kirim ke Ambon. Dan jika terjadi masalah dengan petani cabai di Buru maka akan berdampak pada pemasaran cabai di Ambon dan sekitarnya.
Ia menambahkan dalam upaya menekan inflasi, semua pihak agar terlibat bersama terutama dalam mengatasi harga cabai yang tergolong tinggi. Matamaluku.com