Kabupaten Buru, Namlea – Penjabat Bupati Buru Djalaludin Salampessy menegaskan, komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru menurunkan angka stunting di daerah itu yang saat ini masih di angka 31,17 persen.
Untuk memuwujudkan hal tersebut salah satu upaya dilakukan adalah kegiatan penanaman serempak, pemberian makanan tambahan untuk Ibu hamil dan rembuk stunting, di Desa Waetina, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru.
Salampessy mengatakan, pencegahan stunting terus diupayakan untuk memastikan anak-anak di Kabupaten Buru dapat tumbuh dan berkembang dalam rangka mempersiapkan generasi emas 2045.
Dengan keterlibatan seluruh stakeholder, baik dari unsur pemerintah kabupaten hingga kecamatan dan desa serta didukung tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dirinya optimis percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Buru berjalan sesuai yang diharapkan.
“Perlu ada pendampingan keluarga sebagai upaya percepatan penurunan stunting hingga di tingkat desa dan kelurahan. Ibu hamil harus dipastikan mendapat asupan gizi yang sesuai, agar bayi yang dilahirkan adalah bayi sehat,” kata Salampessy.
Salampessy menambahkan, Kegiatan ini akan terus berkelanjutan diadakan pada desa-desa terutama daerah yang menjadi lokus stunting.
Salampessy beraharap Kabupaten Buru akan keluar dari daerah lokus stunting dan menjadi salah satu kabupaten bebas stunting di Provinsi Maluku. Matamaluku.com