Jakarta – Kementerian Luar Negeri dan KBRI Tokyo telah memberikan bantuan kepada 20 Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan anak buah kapal (ABK) yang kapalnya mengalami kecelakaan di Kepulauan Izu, Jepang, pada tanggal 3 Maret 2024.
Informasi mengenai insiden tersebut disampaikan kepada KBRI oleh Penjaga Pantai Jepang (Japan Coast Guard/JGC) di Shimoda, Shizuoka.
“Semua ABK WNI berhasil diselamatkan dan saat ini telah dievakuasi dengan menggunakan helikopter Japan Coast Guard ke Rumah Sakit terdekat di Kozushima, Tokyo,” ungkap Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha di Jakarta pada hari Selasa.
Satu dari ABK WNI tersebut, lanjut Judha, mengalami patah tulang, namun kondisinya tidak mengancam nyawa.
Kapal penangkap ikan tuna, Fukuei-maru No.8 yang membawa 25 orang awak, di mana 20 di antaranya adalah WNI, mengalami kecelakaan saat berlayar dari Pelabuhan Kagoshima di Prefektur Kagoshima.
Setelah mengalami kerusakan mesin pada tanggal 3 Maret 2024 sekitar pukul 17.00 waktu setempat, kapal terhempas oleh ombak dengan ketinggian 2,5 meter hingga akhirnya kandas dan tenggelam di Kepulauan Izu keesokan harinya, pada tanggal 4 Maret.
Sebagai langkah penanganan, KBRI Tokyo akan segera mengeluarkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk membantu pemulangan para ABK WNI ke Indonesia, mengingat paspor mereka ikut terbawa oleh laut.
“Pada tanggal 7 Maret mendatang, mereka akan dibawa dan ditampung sementara di KBRI Tokyo sambil menunggu jadwal kepulangan mereka ke Indonesia,” tambah Judha. MM/AC