Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menegaskan bahwa pemerintah tidak melihat adanya kenaikan kasus COVID-19 yang signifikan di Indonesia. Oleh karena itu, belum ada rencana untuk memberlakukan pembatasan mobilitas masyarakat.
“Belum ada pembatasan mobilitas. Kenaikannya masih belum terlalu signifikan,” ujar Wamenkes Dante usai sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Meskipun penyebaran COVID-19 masih terkendali, Dante mengajak masyarakat untuk tetap melakukan vaksinasi. “Saat ini, kita masih memiliki 4,1 juta dosis vaksin yang dapat digunakan oleh masyarakat,” tambahnya.
Terhadap keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan vaksin di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, Dante menjelaskan bahwa hal itu terkait dengan proses distribusi.
Kementerian Kesehatan mencatat penambahan kasus harian COVID-19 di Indonesia sekitar 35-40 kasus per 6 Desember 2023, dengan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 60-131 orang.
Situasi ini menyebabkan tingkat keterisian rumah sakit saat ini hanya sebesar 0,06 persen, dan angka kematian berkisar antara 0-3 kasus per hari.
Kenaikan kasus ini sebagian besar disebabkan oleh subvarian Omicron XBB 1.5, yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain itu, juga terdeteksi subvarian EG2 dan EG5.
Meskipun terjadi kenaikan, jumlah kasus masih jauh lebih rendah dibandingkan masa puncak pandemi yang mencapai 50.000-400.000 kasus per minggu.
Di DKI Jakarta, tercatat sebanyak 80 kasus positif COVID-19 dalam rentang waktu 27 November hingga 3 Desember 2023. Dari jumlah tersebut, 90 persennya mengalami gejala ringan, sementara 10 persen sisanya bergejala sedang dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Dinkes DKI Jakarta juga mencatat dua kematian akibat positif COVID-19 pada Desember 2023, setelah tidak ada dampak fatal selama Oktober-November.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi, mengimbau masyarakat untuk kembali disiplin menggunakan masker mengingat adanya temuan kasus pneumonia di DKI Jakarta. Matamaluku/Ac