Berita Maluku Tengah, Masohi – Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Maluku Tengah telah menjadi sorotan utama bagi Dinas Kesehatan setempat. Kepala Dinas Kesehatan, Zahlul Ikhsan, menegaskan bahwa data yang tercatat sejak tahun 2020 mencatat sebanyak 41 kasus baru dan enam kematian akibat HIV atau OD-HIV di wilayah tersebut.
Kematian akibat HIV menjadi fokus utama bagi Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah. Data dari Dinas Kesehatan setempat menunjukkan adanya 32 kasus baru dan dua kematian pada tahun 2021. Pada tahun 2022, angka kematian OD-HIV meningkat menjadi 12 dari total 42 kasus OD-HIV. Sementara pada tahun 2023, data hingga bulan Juli mencatat 41 kasus OD-HIV dengan dua kematian.
Zahlul Ikhsan menjelaskan bahwa Kabupaten Maluku Tengah berada dalam risiko tinggi terkait HIV karena posisinya yang berdekatan dengan Kota Ambon. Wilayah seperti Kecamatan Leihitu, Leihitu Barat, dan Salahutu menjadi titik perhatian karena angka kasusnya yang signifikan.
Perilaku seks bebas dan aktivitas di tempat hiburan malam, termasuk penggunaan obat-obatan terlarang, menjadi pemicu utama penyebaran OD-HIV. Namun, pencegahan terhadap individu yang membawa HIV dari luar ke Maluku Tengah masih sulit dilakukan.
Ikhsan menekankan bahwa kasus OD-HIV seringkali terdeteksi saat pasien masuk rumah sakit dengan kasus lain, terutama pada perempuan. Hal ini menunjukkan urgensi untuk meningkatkan kesadaran dan pendekatan pencegahan yang lebih luas di masyarakat. Matamaluku