Pemda Buru Implementasikan Program GSMS 2024

  • Bagikan
GSMS Buru
Pemda Buru Implementasi Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2024

Berita Buru, Namlea – Pemerintah Kabupaten Buru mengadakan workshop untuk membahas dan merencanakan implementasi program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2024 dengan tagline “Dari Buru untuk Indonesia.” Workshop ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buru, Dahlan Kabau, dan mencakup pembahasan mengenai proses pembelajaran GSMS, pelaporan, serta pementasan akhir.

Kepada reporter DMS Media Group, Sofyan Muhammadia, Dahlan Kabau menjelaskan bahwa workshop ini bertujuan untuk memadukan pendidikan formal dengan kekayaan seni dan budaya yang dimiliki Kabupaten Buru. Sebagai daerah yang kaya akan warisan budaya, Buru memiliki potensi besar untuk mengembangkan pendidikan berbasis seni dan budaya, seperti tari sawat, alat musik toto buang, dan berbagai bentuk kerajinan tangan unik.

Pentingnya GSMS Bagi Kabupaten Buru:

  1. Pelestarian Warisan Budaya: GSMS akan membantu melestarikan warisan budaya Buru dengan cara yang efektif. Dengan menghadirkan seniman ke sekolah, siswa akan memiliki kesempatan belajar langsung dari para ahli dan praktisi seni budaya lokal.
  2. Pengembangan Karakter: Pendidikan seni tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga nilai-nilai seperti disiplin, kerja sama, dan kreativitas, yang penting dalam pembentukan karakter generasi muda Buru.
  3. Potensi Ekonomi Kreatif: Memperkenalkan seni dan budaya sejak dini membuka peluang untuk mengembangkan ekonomi kreatif di masa depan, menjadi solusi alternatif dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Buru.
  4. Penguatan Identitas Lokal: GSMS memperkuat identitas Buru sebagai daerah yang kaya akan seni dan budaya, penting dalam konteks persaingan global di mana identitas lokal menjadi nilai tambah yang signifikan.

Diharapkan output dari program ini adalah mewariskan kegiatan-kegiatan budaya masa lampau untuk dilestarikan oleh generasi muda, terutama siswa SD dan SMP di Kabupaten Buru.

Seluruh rangkaian kegiatan ini diikuti oleh 104 peserta yang terdiri dari seniman, asisten, kepala sekolah, tim perumus, dan pengelola GSMS. Dalam workshop ini dibahas tentang proses pembelajaran GSMS, proses pelaporan, dan pementasan akhir GSMS. MM

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *