Jakarta (MataMaluku) — Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menargetkan pembangunan 43 jembatan gantung di berbagai daerah Indonesia rampung pada akhir 2025. Proyek ini diharapkan memperkuat konektivitas antarwilayah dan mempermudah mobilitas masyarakat pedesaan.
“Kehadiran jembatan gantung ini diharapkan memberikan dampak nyata dalam mempercepat aktivitas masyarakat, terutama di bidang ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik,” ujar Dody dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data e-Monitoring Ditjen Bina Marga hingga awal Oktober 2025, progres pembangunan 43 paket jembatan gantung telah mencapai 81 persen. Setelah selesai, lebih dari 300 ribu warga akan menikmati akses transportasi yang lebih aman dan efisien.
Kementerian PU mengalokasikan anggaran sebesar Rp246,36 miliar untuk proyek ini melalui Direktorat Jenderal Bina Marga. Pembangunan jembatan gantung menjadi bagian dari program Strategi PU 608 yang mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam pemerataan pembangunan dan peningkatan akses desa ke pusat-pusat ekonomi.
Strategi PU 608 menargetkan tiga capaian utama: menurunkan Rasio Modal-Output Inkremental (ICOR) di bawah 6, mengentaskan kemiskinan menuju 0 persen, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen per tahun.
Kementerian PU memastikan seluruh proses pembangunan dilakukan dengan standar keselamatan tinggi, memperhatikan kualitas material, serta ketahanan terhadap kondisi alam sekitar. Desain jembatan juga disesuaikan dengan karakter wilayah dan menggunakan bahan kuat namun ringan agar mudah dirawat masyarakat setempat.
Dengan selesainya proyek ini, pemerintah berharap kesenjangan antarwilayah semakin kecil dan aktivitas ekonomi pedesaan semakin bergairah.
MM/AC