Ambon – Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menempati lapak – lapak lokasi revitalisasi pasar Mardika menjadi resah dengan mendapatkan surat pemberitahuan dari pemerintah kota Ambon lewat dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Ambon, untuk segera meninggalkan lokasi pasar Mardika dan menempati lokasi sementara yang telah disediakan pemerintah di pasar Passo.
Azhar Ohorela salah seorang pedagang kaki lima yang menempati lapak pada lokasi yang akan di revitalisasi pada kawasan Mardika saat di wawancarai Tim Matamaluku.com, terkait surat pemberitahuan yang telah beredar pada Sabtu 29/05/2021, mengatakan para pedagang saat ini merasa resah karena lapak yang di tempati mereka pernah di bongkar dan akan di bongkar lagi tetapi proses pembangunan belum di laksanakan.
Kata Ohorela, para pedagang pada prinsipnya akan tetap setuju dengan apa yang di lakukan oleh pemerintah demi kebaikan bersama, termasuk merelokasi para pedagang dan membangun pasar tradisional modern pada kawasan Mardika.
Akan tetapi para pedagang juga meminta pihak pemerintah mencari lokasi yang lebih memungkinkan untuk mereka, karena sebagian besar pedagang yang saat ini berjualan merasa sepi dari pembeli apalagi jika harus dipindahkan sementara pada lokasi pasar transit Passo lokasi maka kemungkinan akan lebih sepi lagi dari pembeli.
Olehnya itu, dirinya berharap pemerintah dapat memberikan toleransi kepada para pedagang kaki lima minimal mereka dapat berjualan sampai dengan hari raya Idul Adha, setelah itu baru di bicarakan kembali tentang rencana pemindahan mereka.
“Lokasi revitalisasi pasar Mardika ini sebenarnya katong pedagang kaki lima itu setuju – setuju saja , tapi harus ada alternatif, kalau misalnya pedagang kaki lima di pindahkan ke Passo, saya rasa di sini juga sepi apalagi di pindahkan ke Passo, persoalannya itu jadi bukan pedagang kaki lima itu kita melawan dan sebagainya kalau bisa lokasi itu mendekat ke dalam kota lah , kalau misalnya ke Passo, orang berjualan di sini saja sepi sekali, yang kedua terkait dengan katong punya transportasi ke Passo, butuh transportasi yang tidak sedikit” Ujarnya.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Poly salah satu pedagang kaki lima yang setiap harinya berjualan di lokasi pasar Mardika, dirnya berharap kebijakan pemindahan para PKL ke tempat yang baru, harus dapat memenuhi standar, bukan asalan, karena hal itu berdampak atas pendapatan mereka setiap hari.
“Pemerintah sudah berikan surat untuk kami di Passo, menurut saya kalau kita dari Ambon mau ke Passo itu, di pasar Mardika saja barang juga busuk apalagi sampai pindah di Passo, semungkin orang dari Latuhalat, Benteng atau kebun Cengkah seluruhnya belanja di sana, jadi tolong pemerintah lihat lahan yang layak buat katong di Mardika sini” Ujarnya.
Seperti di beritakan sebelumnya Disperindag kota Ambon memastikan pertengahan bulan Juni 2021 seluruh lapak pedagang akan di bongkar dan di pindahkan ke lapak – lapak yang di bangun pemerintah untuk revitalisasi pasar Mardika pada tiga lokasi yakni pasar Apung Mardika, Tantui dan pasar transit Passo.
Dan Dinas telah mengedarkan surat pemberitahuan pertama untuk pedagang dapat mengosongkan lapak mereka sejak tanggal 26 Mei dan pemberitahuan kedua serta ketiga akan dilayangkan untuk pedagang segera mengosongkan lapak karena tanggal 4 Juni, hanya diberi waktu selama empat hari untuk mengosongkan selanjutnya tindakan pembongkaran dan pembersihan lahan akan di lakukan. Matamaluku.com