Berita KKT, Saumlaki – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, pedagang bendera dan aksesoris merah putih mulai menjamur di Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT). Para pedagang musiman ini sebagian besar berasal dari luar daerah dan mulai membuka lapak mereka di pinggir jalan sejak sepekan yang lalu.
Di antara mereka, Darsono, seorang pedagang asal Pulau Jawa, mengaku telah menjalani profesi ini selama enam tahun. Ia sengaja datang ke Saumlaki setiap tahun untuk berjualan bendera dan aksesoris kemerdekaan, memanfaatkan momentum HUT RI untuk meraih rejeki hingga tanggal 17 Agustus.
“Setiap tahun, saya selalu memilih tempat di pinggir jalan untuk menarik perhatian warga yang melintas,” ujar Darsono saat ditemui pada Senin (12/8).
Darsono menyediakan berbagai ukuran bendera merah putih, mulai dari yang kecil hingga yang terbesar dengan panjang 250 cm. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari Rp35.000 hingga Rp300.000. Dalam sehari, ia bisa menjual sekitar 10 buah bendera.
Abdullah, pedagang lainnya, juga merasakan peningkatan permintaan bendera menjelang tanggal 17 Agustus. Ia menjual beragam produk, seperti bendera merah putih, umbul-umbul, dan pernak-pernik kemerdekaan lainnya. Abdullah menyebut bahwa tahun-tahun sebelumnya dagangannya selalu laris, terutama 10 hari menjelang HUT RI, ketika pegawai pemerintah, sekolah, perusahaan swasta, dan masyarakat umum mulai memborong bendera dan aksesoris.
Meski jumlah pedagang bendera di Kota Saumlaki semakin banyak, Abdullah mengaku tidak merasa terancam oleh persaingan tersebut. Ia percaya bahwa setiap pedagang memiliki rejekinya masing-masing. Selain itu, seluruh barang dagangan yang ia jual didatangkan langsung dari Pulau Jawa, sehingga kualitasnya terjamin.
Perayaan HUT Kemerdekaan di Kota Saumlaki selalu diwarnai dengan semangat nasionalisme yang tinggi, terlihat dari antusiasme masyarakat dalam membeli dan memasang bendera serta aksesoris merah putih di berbagai sudut kota. MM