Berita Ambon – Ratusan pedagang di Ambon Plaza (Amplaz) menggelar aksi mogok jualan pada Senin (20/05/2024) pagi, menutup seluruh lapak di salah satu pusat perbelanjaan tertua di Kota Ambon. Aksi ini dilakukan sebagai protes terhadap kenaikan tarif sewa lapak yang diberlakukan oleh pengelola, PT Modern Multi Gunas (PT MMG).
Seluruh lapak yang biasanya ramai dengan aktivitas jual beli tampak tertutup rapat, menyebabkan pembeli yang sudah masuk terpaksa meninggalkan plaza tanpa berbelanja. Pedagang menilai kenaikan harga sewa yang diterapkan oleh PT MMG terlalu tinggi dan memberatkan.
Pantauan DMS Media Group menunjukkan bahwa meski sempat dicegat oleh petugas keamanan, para pedagang tetap bersikeras menutup toko mereka. Ketua Koperasi Himpunan Pedagang Amplaz (Kohipa), Irfan Hamka, menjelaskan bahwa aksi mogok ini adalah bentuk protes terhadap kebijakan sepihak yang diterapkan oleh pengelola.
Menurut Irfan, tarif sewa yang diterapkan sekarang sangat tidak rasional. “Sebelumnya, tarif sewa lapak berkisar Rp36 juta untuk 30 tahun, namun kini dinaikkan menjadi Rp500 juta hingga Rp1 miliar untuk periode yang sama,” ujarnya. Kenaikan drastis ini dinilai tidak sebanding dengan kondisi bangunan dan fasilitas yang ada.
Aksi mogok ini direncanakan berlangsung selama tiga hari, dari Senin hingga Rabu (22/05/2024), atau hingga tercapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak. Irfan juga menyebut bahwa permasalahan ini sudah dilaporkan kepada Pemerintah Kota Ambon dan DPRD, namun belum ada solusi yang dihasilkan.
Akibat aksi mogok ini, aktivitas jual beli di Ambon Plaza, Kelurahan Honipupu, Kota Ambon, akan terhenti selama tiga hari ke depan. Pembeli yang sebelumnya sudah berada di dalam plaza terpaksa keluar tanpa melakukan transaksi. Para pedagang berharap aksi ini akan mendorong pengelola untuk mempertimbangkan kembali kebijakan kenaikan tarif sewa lapak. MM