PBB Menyatakan, Tidak Ada Tempat Aman di Gaza, Bahkan di Rumah Sakit

  • Bagikan
Ilustrasi Seorang wanita menggendong seorang anak kecil
Ilustrasi - Seorang wanita menggendong seorang anak kecil

Jenewa – Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) pada hari Sabtu (11/11) menegaskan bahwa Kota Gaza kini tidak menawarkan tempat yang aman, bahkan di dalam rumah sakit sekalipun. Pernyataan ini disertai dengan seruan perlindungan bagi warga sipil dan infrastruktur sipil yang semakin terancam.

Menurut OCHA, “Tidak ada tempat aman, bahkan rumah sakit dan sekolah juga tidak aman,” seperti yang mereka sampaikan dalam pernyataan tertulis. Mereka menekankan bahwa warga sipil dan fasilitas sipil harus selalu dilindungi, sementara infrastruktur dan layanan penting di Gaza telah mengalami kerusakan yang signifikan, memengaruhi kemampuan masyarakat untuk menjaga martabat mereka.

Dalam konteks ini, OCHA memberikan data bahwa 279 sekolah dan 135 fasilitas kesehatan, tempat banyak orang mencari perlindungan, mengalami dampak dan kerusakan akibat konflik tersebut.

Pernyataan terpisah dari kepala bantuan PBB, Martin Griffiths, menegaskan bahwa “tidak ada pembenaran atas tindakan perang di fasilitas layanan kesehatan.” Ia mengecam tindakan yang membuat fasilitas tersebut kehilangan aliran listrik, makanan, air, dan bahkan menargetkan pasien dan warga sipil yang berusaha menyelamatkan diri.

“Ini tidak masuk akal, pantas dihukum dan harus dihentikan,” kata Griffiths.

Selain itu, ia menekankan bahwa rumah sakit seharusnya menjadi tempat yang lebih aman, dan mereka yang membutuhkan perlindungan harus yakin bahwa rumah sakit adalah tempat berlindung, bukan tempat perang.

Konflik yang melibatkan serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza, termasuk pada rumah sakit, tempat tinggal, dan tempat ibadah, terus berlanjut sejak kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.

Data resmi mencatat setidaknya 11.078 warga Palestina tewas, termasuk 4.506 anak-anak dan 3.027 perempuan, sebagai dampak dari agresi Israel. Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak Israel hampir mencapai 1.200 orang. Matamaluku-Ac

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *