Ambon, Maluku (MataMaluku) – Pedagang mulai tertib berjualan, Setelah melewati proses panjang di relokasi, dan mulai menempati gedung baru Pasar Mardika dengan tertib. Gedung yang digadang-gadang sebagai pusat perdagangan modern ini resmi dibuka untuk aktivitas jual beli. Namun, kepindahan ini memunculkan ragam tanggapan, baik dari pedagang maupun masyarakat.
Sejumlah pengunjung merasa senang dengan wajah baru Pasar Mardika. Kondisi yang lebih bersih, tertata, dan nyaman disebut menjadi nilai tambah.
“Sekarang lebih nyaman belanja di dalam gedung Pasar Mardika. Tidak becek saat musim hujan, dan suasananya lebih rapi,” ujar Ibu Fer*, salah satu warga kota Ambon.
Namun, tidak semua pihak memberikan komentar positif. Beberapa pedagang mengeluhkan kondisi lapak yang mereka tempati di dalam gedung. Ada yang menilai posisi kios kurang strategis sehingga pembeli enggan masuk terlalu jauh.
“Saya sudah dapat tempat di dalam, tapi lokasinya agak ke belakang, jadi pembeli jarang sampai ke sini,” keluh Ibu Dian, salah seorang pedagang.
Lebih jauh, keluhan juga datang dari Tamrin, pedagang yang hingga kini belum mendapatkan tempat di dalam gedung baru.
“Kami bingung harus berjualan di mana setelah digusur dari lokasi lama. Tempat sementara yang kami pakai sekarang sepi pembeli, penghasilan pun turun drastis,” ungkapnya.
Saat ini pasar baru telah dibuka, tapi banyak juga yang tidak kebagian tempat. Para pedagang mengeluhkan larangan berjualan di luar gedung.
“Kalau terlalu lama dilarang berjualan, kami tidak punya mata pencaharian lagi,” tambah Tamrin.
Kondisi ini menimbulkan keresahan tersendiri. Sebagian pedagang terpaksa mencoba peruntungan dengan berjualan di sekitar area pasar, meski harus berhadapan dengan risiko penertiban dari petugas. Sementara itu, pembeli juga masih beradaptasi dengan pola belanja baru di gedung bertingkat tersebut.
Pemerintah melalui pihak pengelola pasar menyatakan proses penataan masih berjalan. Mereka pastikan semua pedagang yang terdata akan mendapatkan tempat sesuai zonasi. Penataan ini bertahap, dan tidak ada pedagang yang ditinggalkan.
Meski demikian, pro dan kontra atas keberadaan gedung baru Pasar Mardika belum bisa dihindari. Sebagian pihak menilai langkah ini sebagai kemajuan untuk menata wajah kota, sementara sebagian lainnya merasa keadilan bagi pedagang kecil belum sepenuhnya terjamin.
Kini, aktivitas ekonomi di Pasar Mardika perlahan kembali bergeliat. Harapannya, dengan penataan yang berkelanjutan, gedung baru pasar terbesar di Maluku ini benar-benar mampu menjadi pusat perdagangan yang modern, tertib, dan inklusif bagi semua pedagang maupun masyarakat.MM