Kairatu, Matamaluku.com – Pasar Rakyat Kairatu yang berada di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang diresmikan pada 21 Februari 2023 lalu, masih terlihat sepi dari pedagang bahkan pembeli.
Pasar senilai Rp2,92 miliar yang dibangun dengan menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan anggaran Tugas Pembantuan (TP) APBN – Kementerian Perdagangan ini terdiri dari 40 kios dan 128 los.
Pantauan Tim Matamaluku.com, dari 40 kios yang dibangun, baru 20 kios yang sudah aktif berjualan, 20 sisanya masih tutup dan belum terisi barang dagangan.
Begitu juga dengan 128 los yang disiapkan untuk berjualan sayuran dan lainnya, baru ditempati 25 pedagang.
Para pedagang mengaku sepinya pasar karena banyak yang memilih berjualan di pasar Gemba yang jaraknya sekitar 2 KM.
Fatin Tuasamu saat diwawancarai Tim Matamaluku.com mengatakan, Pasar Rakyat Kairatu perlu dipertahankan agar tidak tergerus oleh pasar-pasar modern, karena pasar Rakyat merupakan tempat berputarnya roda perekonomian masyarakat, terutama berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten SBB.
Untuk menggairahkan pasar, Tuasamu menginginkan agar pemerintah daerah mengaktifkan kembali fungsi terminal Kairatu.
Selain mengembalikan fungsi terminal, Siti, salah satu pedagang sembako, meminta perhatian dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan, untuk dapat membantu para pedagang melalui dana bantuan pemberdayaan.
Siti mengakui akibat sepinya pembeli, barang dagangan seperti sayur mayur banyak yang rusak, karena banyak pembeli yang pergi ke pasar Gemba, hal ini berdampak pada omset penjualan yang didapat juga turun drastis.
Pedagang lainnya, Susi, berharap Dinas Perhubungan mengaktifkan kembali terminal di pasar Rakyat Kairatu, agar bisa maju seperti semula pasca konflik sosial.
Diakuinya pasar yang diresmikan Penjabat Bupati SBB Andy Candra As’aduddin, pada pertengahan Februari 2023 lalu itu hanya ramai menjelang malam hari karena ada pasar malam di area pasar, selebihnya kembali sepi pada pagi hingga siang hari.