Jakarta (MataMaluku) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menegaskan kepada seluruh jajarannya agar tidak ikut campur dalam proses penerimaan anggota TNI, terutama bagi mereka yang berusaha memasukkan anaknya sendiri ke institusi tersebut.
“Kita biarkan saja anak kita berjalan sesuai dengan kriterianya. Jangan kita sebagai orang tua ikut cawe-cawe,” ujar Agus dalam Rapat Pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.
Agus menekankan bahwa setiap calon prajurit, baik yang mendaftar melalui jalur Tamtama, Bintara, maupun Akademi, harus mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi proses seleksi. Menurutnya, jika seleksi dilewati dengan campur tangan pihak tertentu, maka karier prajurit tersebut tidak akan berkembang secara optimal.
“Nanti dia tidak akan jadi apa-apa. Kalau dipaksakan masuk, memang bisa jadi taruna, bisa jadi letnan, tapi feel-nya tidak ada,” kata Agus.
Lebih lanjut, Agus juga meminta agar para perwira tidak memaksakan anaknya masuk ke satuan yang sama dengan orang tuanya. Ia menegaskan bahwa penentuan satuan harus berdasarkan hasil tes psikologi masing-masing calon prajurit, agar mereka bisa ditempatkan sesuai dengan minat dan kemampuannya.
“Tidak ada lagi aturan bahwa jika orang tuanya dari Angkatan Darat, anaknya harus masuk Angkatan Darat. Sekarang bisa saja anak polisi masuk Angkatan Darat, atau anak dari Angkatan Darat masuk Angkatan Udara. Semua harus sesuai dengan hasil psikologi,” jelas Agus.
Dengan sistem rekrutmen yang transparan dan profesional, Agus yakin TNI akan memiliki prajurit dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) terbaik demi menjaga profesionalisme dan keunggulan institusi. MM/AC