Pameran Budaya dan UMKM Dibuka Bupati Maluku Tengah

  • Bagikan
Pameran Budaya dan UMKM Dibuka Bupati Maluku Tengah
bupati maluku tengha buka pameran budaya dan umkm

Masohi,  Maluku Tengah (MataMaluku) – Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, didampingi istrinya, secara resmi membuka Pameran Budaya dan UMKM dalam rangka memperingati HUT ke-68 Kota Masohi. Kegiatan tersebut berlangsung di kawasan Pelabuhan Ina Marina, Jumat (31/10/2025).

Pembukaan pameran turut dihadiri Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX Maluku, Dodi Wiranto, Forkopimda Maluku Tengah, pimpinan OPD, serta ratusan warga Kota Masohi dan sekitarnya.

Dalam sambutannya, Bupati Zulkarnain menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX atas dukungan dan kerja sama dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

“Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT Kota Masohi, di mana kolaborasi ini mencerminkan semangat Masohi yang sesungguhnya bekerja bersama dan bergotong royong, yang menjadi jiwa berdirinya Kota Masohi,” ujar Zulkarnain.

Bupati menegaskan, pameran budaya dan UMKM memiliki makna penting karena bukan hanya menjadi ajang menampilkan karya seni, tradisi, dan produk unggulan daerah, tetapi juga menjadi ruang pertemuan antarbudaya yang menunjukkan kemajemukan dan keharmonisan masyarakat Masohi.

“Saya sangat berbangga karena pameran ini diikuti oleh masyarakat adat serta berbagai organisasi paguyuban nusantara yang ada di Masohi. Dari suku, bahasa, dan adat yang berbeda, mereka hadir bersama dalam semangat Masohi Bersaudara,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX Maluku, Dodi Wiranto, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas terselenggaranya festival budaya yang dinilainya sebagai momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat kebersamaan masyarakat Maluku Tengah.

“Hari ulang tahun Kota Masohi bukan sekadar peringatan tanggal berdirinya sebuah kota, tetapi juga pengingat akan nilai-nilai luhur bangsa yang tertanam di tanah Maluku Tengah sejak masa awal republik berdiri,” kata Dodi.

Ia menjelaskan, Kota Masohi merupakan simbol gagasan besar Presiden Soekarno yang merancang kota ini sebagai pusat pemerintahan dan pembangunan manusia Indonesia Timur dengan semangat gotong royong.

“Nama Masohi sendiri berarti gotong royong. Itu pesan abadi dari Bung Karno bahwa kemajuan tidak lahir dari individualisme, melainkan dari persatuan dan semangat saling membantu antarwarga bangsa,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dodi menegaskan bahwa pembangunan kebudayaan harus berjalan seiring dengan pembangunan infrastruktur. Menurutnya, kemajuan sebuah kota tidak hanya diukur dari megahnya gedung dan jalan, tetapi juga dari kuatnya karakter dan identitas budaya masyarakatnya.MM

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *