Jakarta (MataMaluku) — Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan, menegaskan pentingnya peran Lembaga Bantuan Hukum (LBH) sebagai pilar utama dalam membuka akses keadilan bagi masyarakat.
Dalam audiensi bersama Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) di Jakarta, Jumat (24/10), Otto mengatakan keadilan tidak akan terwujud tanpa keberadaan LBH yang memberikan layanan hukum gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Prinsip dasar LBH adalah pengacara bekerja tanpa bayaran, sementara biaya perkara harus didukung negara. Itulah wujud nyata kehadiran negara bagi rakyat,” ujar Otto, Sabtu (25/10).
Otto juga mengapresiasi kiprah GAMKI dalam memperjuangkan keadilan dan menegakkan hukum. Ia berharap GAMKI terus memberikan bantuan hukum tanpa memandang besar kecilnya perkara maupun kondisi ekonomi masyarakat.
Menurutnya, Kemenko Kumham Imipas selalu membuka ruang dialog dengan publik, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo agar pemerintah hadir lebih dekat dengan rakyat. “Kami menerima semua aspirasi, dari organisasi kecil hingga besar, sebagai bentuk komitmen untuk terus maju dalam pelayanan publik,” katanya.
Staf Khusus Bidang Isu Strategis Kemenko Kumham Imipas, Karjono, menambahkan bahwa penguatan sistem hukum nasional harus ditopang oleh tiga pilar utama: toleransi, literasi hukum, dan kualitas penegakan hukum. Ia juga menilai program-program GAMKI telah sejalan dengan upaya pemerintah memperluas akses keadilan hingga pelosok negeri.
Ketua Umum DPP GAMKI, Sahat Sinurat, menjelaskan bahwa organisasi yang berdiri sejak 1962 ini kini telah hadir di 36 provinsi dan lebih dari 300 kabupaten/kota. Dengan semangat nasionalis dan oikumenis, GAMKI terus menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah, seperti Kementerian Hukum, Polri, dan Komnas Perlindungan Anak, dalam pendampingan kasus intoleransi, kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta perdagangan orang (TPPO).
Sahat juga mengungkapkan rencana pelaksanaan Konsultasi Nasional Pemimpin Muda Kristen Indonesia pada 28 Oktober 2025 di Jakarta, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, dan mengundang Wamenko Otto Hasibuan untuk memberikan sambutan.
Pertemuan tersebut menjadi ajang memperkuat sinergi antara pemerintah dan organisasi kepemudaan Kristen dalam mewujudkan masyarakat yang adil, toleran, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
MM/AC







