Denpasar – Organisasi masyarakat Pembela Kesatuan Tanah Air-Indonesia Bersatu (PEKAT-IB) Bali mendatangi Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali untuk menyatakan dukungannya terhadap operasi “Bali Becik” yang dilaksanakan oleh Imigrasi Bali dalam menangani maraknya pelanggaran yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara (wisman) atau warga negara asing (WNA).
“Kami sejalan dengan Kemenkumham, bahkan menguatkan, karena kita melihat banyak pelanggaran oleh WNA atau wisman di wilayah kita. Berangkat dari keresahan itu, kami membahas dan menyampaikan dukungan ini sekarang,” ujar Ketua DPW PEKAT-IB Bali, I Ketut Putra Wijaya, dalam aksinya di Denpasar, Senin.
Aksi tersebut diikuti oleh puluhan anggota ormas yang ingin menyampaikan dukungannya terhadap program operasi Bali Becik untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban dalam pengawasan para WNA atau wisman nakal.
Operasi ini bertujuan untuk memastikan keberadaan orang asing di Bali sesuai dengan peraturan yang berlaku serta menjaga ketertiban dan keamanan wilayah.
“Kehadiran kami di kantor Kemenkumham adalah untuk menyampaikan dukungan kepada imigrasi agar melakukan upaya pencegahan terhadap WNA yang sudah melampaui batas. Kami mendapat tanggapan positif dari pihak imigrasi,” jelas Wijaya.
Pada kesempatan itu, massa yang tiba sejak pukul 10.00 WITA dapat berbincang langsung dan menyampaikan aspirasinya. Ke depan, mereka bahkan akan membantu pemerintah dalam mengumpulkan informasi terkait pelanggaran yang dilakukan oleh wisman.
Beberapa poin pembahasan mereka antara lain mendukung tindakan administratif keimigrasian berupa pencantuman dan daftar penangkalan, pembatasan izin tinggal, larangan untuk berada di tempat tertentu di wilayah NKRI, pengenaan biaya beban, dan atau deportasi.
Selain itu, mereka mendukung peningkatan pengawasan dan langkah-langkah untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah NKRI serta mendukung kegiatan operasi baik skala lokal maupun nasional.
“Mendukung program operasi Jagratara dan operasi Bali Becik untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban dalam pengawasan para WNA nakal,” tambahnya.
Wijaya juga menyampaikan harapan dan dukungan dari PEKAT-IB kepada pihak imigrasi dan kepolisian agar lebih optimal dalam pengawasan serta penindakan terhadap WNA secara humanis. Sinergi antara kedua pihak diharapkan dapat meminimalisir masalah izin tinggal maupun tindakan kriminal seperti skimming. MM/AC