Jakarta – Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Alimudin, menyatakan bahwa 75 persen dari lahan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dihijaukan kembali menggunakan tanaman endemik Kalimantan.
“Masalah lingkungan, 75 persen dari 252.000 hektare lahan IKN sedang dihijaukan kembali dengan tanaman endemik Kalimantan,” kata Alimudin dalam acara ASN Festival 2024 di Jakarta, Sabtu.
Alimudin menjelaskan bahwa hanya 25 persen dari total lahan kawasan IKN yang akan digunakan untuk pembangunan kawasan perkantoran.
“Dibandingkan dengan Jakarta, empat kali luasnya, hanya 25 persen yang kita manfaatkan untuk perkantoran dan lainnya,” tuturnya.
Ia yakin bahwa penghijauan kembali kawasan IKN dengan tanaman endemik Kalimantan akan memungkinkan masyarakat hidup berdampingan dengan flora dan fauna pada tahun 2035.
“Pada tahun 2035, kita akan hidup lagi seperti zaman saya kecil di Kalimantan Timur, berdampingan dengan flora dan fauna. Bangun-bangun kita sudah bisa melihat bekantan. Saat ini, semua sedang ditanami,” ucapnya.
Lebih lanjut, Alimudin menegaskan bahwa pembangunan IKN dilakukan di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan tidak melibatkan perambahan hutan.
“Dunia internasional menyoroti kita, soal penggundulan hutan, itu tidak benar. Pembangunan IKN dilakukan di lahan HTI, Hutan Tanaman Industri, yang ditanami pohon-pohon eukaliptus untuk bahan kertas dan lainnya. Kita membangun di situ, tidak ada perambahan hutan yang lain,” tegasnya.
Alimudin juga membantah isu-isu yang menyebutkan adanya penggusuran masyarakat lokal.
“Isu penggusuran masyarakat lokal itu bohong, hoaks. Jika ada, saya yang bertanggung jawab,” terangnya.
Meskipun demikian, Alimudin mengakui bahwa OIKN menghadapi konflik pertanahan, namun ia tidak menjelaskan lebih detail soal tersebut. Alimudin hanya menegaskan bahwa masalah itu diselesaikan secepat mungkin.
“Konflik pertanahan memang ada dan sedang kita selesaikan. Respons pemerintah khusus untuk IKN sangat cepat,” kata Alimudin. MM/AC