Berita Ambon – Pemerintah Kota Ambon, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Kota Ambon (Bappeda Litbang), menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Ambon untuk periode tahun 2025-2045. Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam menentukan arah pembangunan kota yang tangguh dan berkelanjutan.
Musrenbang RPJPD kali ini bertajuk “Ambon Manis yang Tangguh, Sejahtera, Maju, dan Berkelanjutan” dibuka oleh Penjabat Walikota Ambon, Bodewin M Wattimena, pada Kamis (16/5/24). Acara ini merupakan tahapan lanjutan dari forum konsultasi publik rencana awal RPJPD dan forum lintas perangkat daerah penyusunan RPJPD Kota Ambon.
Dalam sambutannya, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, menekankan pentingnya Musrenbang RPJPD sebagai wadah untuk mendapatkan masukan yang terukur guna menyempurnakan rancangan RPJPD Kota Ambon. Ini dilakukan demi mendukung visi besar Indonesia emas tahun 2045.
Wattimena juga mengingatkan agar penyusunan RPJPD Kota Ambon tetap memperhatikan visi RPJP Nasional dan visi misi RPJP Provinsi Maluku, sebagai panduan utama dalam pembangunan.
Menyusun RPJPD, lanjutnya, harus mengacu pada peraturan yang berlaku, seperti Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Mendagri Nomor 86 Tahun 2017.
Ia mengapresiasi terselenggaranya Musrenbang RPJPD sebagai langkah strategis dalam menentukan arah pembangunan Kota Ambon untuk 20 tahun ke depan. Prioritas pembangunan termasuk memajukan sumber daya manusia, mengembangkan ekonomi berbasis sumber daya lokal, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, serta menciptakan lingkungan perkotaan yang tangguh dan harmonis.
Wattimena berharap bahwa proses Musrenbang ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Ambon.
Acara Musrenbang RPJPD Kota Ambon 2025-2045 dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Bappeda Provinsi Maluku, para Rektor dari universitas terkemuka di daerah tersebut, Forkopimda Kota Ambon, pimpinan OPD lingkup Pemkot Ambon, serta peserta dari berbagai kalangan, dengan total peserta mencapai 200 orang. MM
