Jakarta – Kasus kematian seorang perempuan yang ditemukan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, masih menyimpan banyak misteri yang harus dipecahkan oleh pihak berwenang. Polisi, sementara ini, tengah menunggu hasil laboratorium untuk mengungkap penyebab pasti kematiannya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa hasil toksikologi dan histopatologi anatomi forensik menjadi penentu utama dalam mengungkap misteri di balik kematian tragis tersebut. Hasil toksikologi akan mengungkap jenis dan jumlah obat yang mungkin dikonsumsi korban, sementara histopatologi anatomi forensik akan memberikan petunjuk apakah kekerasan terjadi sebelum kematian.
Meskipun demikian, Polisi belum merilis hasil pemeriksaan sementara terhadap mayat tersebut. Ade Ary hanya mengungkapkan bahwa jenazah dalam kondisi membusuk, dengan beberapa luka pada tubuhnya yang masih perlu dikonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium.
Penyelidikan terhadap kasus ini juga telah melibatkan berbagai jenis pemeriksaan tambahan, termasuk pemeriksaan autopsi dan pengambilan sampel DNA. Meskipun semua hasil pemeriksaan sementara menunjukkan hasil negatif, namun polisi terus berupaya mencari jawaban atas kematian tragis ini.
Sebelumnya, mayat perempuan tersebut ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari oleh warga setempat. Langkah selanjutnya, polisi telah menangkap tiga orang yang diduga terkait dengan korban, termasuk dua kekasih dan seorang pelanggan korban. Dari penyelidikan awal, terungkap bahwa korban bekerja di dunia prostitusi dan sering melakukan praktek open booking.
Misteri di balik kematian tragis ini masih menyelimuti, namun dengan upaya keras dari pihak berwenang dan hasil laboratorium yang diharapkan akan segera keluar, harapan akan terungkapnya kebenaran semakin terbuka lebar. MM/AC
