Jakarta (MataMaluku) – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bergerak cepat menangani banjir yang melanda Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali. Banjir terjadi akibat curah hujan ekstrem pada Rabu (10/9) dini hari dengan intensitas mencapai 245,5 milimeter per hari.
Dody menegaskan komitmen pemerintah dalam menangani dampak bencana.
“Kami terus memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Kementerian PU akan memberikan dukungan penuh dalam penanganan banjir di Bali,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9).
Sungai Meluap, Permukiman Tergenang
Data BMKG mencatat, tingginya curah hujan membuat debit Sungai Tukad Badung meningkat hingga 85,85 meter kubik per detik. Akibatnya, air meluap dan menggenangi permukiman serta jalan utama di Kecamatan Denpasar Barat.
Sebagai langkah tanggap darurat, Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida memobilisasi pompa mobile di titik banjir, mengerahkan ekskavator untuk membersihkan sampah di pintu air dan Waduk Muara, serta menyiagakan tim reaksi cepat di lokasi bencana.
Koordinasi dengan Daerah dan TNI-Polri
Selain itu, Kementerian PU terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, BPBD Denpasar, serta TNI-Polri untuk monitoring dan penanganan lapangan. Identifikasi lanjutan terhadap kondisi infrastruktur juga dilakukan guna mencegah risiko banjir susulan.
Kondisi Mulai Pulih
Upaya cepat tersebut mulai menunjukkan hasil. Sejumlah genangan di titik utama Kabupaten Badung seperti Sunset Road, Legian, Raya Canggu Kerobokan, Bypass Ngurah Rai, Setia Budi, hingga Underpass Dewa Ruci (Simpang Siur) sudah berangsur surut dan kembali bisa dilalui kendaraan.
Aktivitas warga serta arus lalu lintas di kawasan pariwisata Bali kini mulai pulih setelah sempat lumpuh akibat banjir. MM/AC







