Kendari – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar acara penyerahan 300 sertifikat tanah secara simbolis di Aula Merah Putih Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, pada Jumat malam (26/4).
Dalam wawancara usai acara, Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan bahwa dari 300 sertifikat tersebut, 50 berasal dari Program PTSL, 15 dari redistribusi, 38 dari wakaf/Rumah Ibadah, 157 merupakan aset Pemkab, dan 50 berasal dari konsolidasi tanah.
“Saya sebagai Menteri yang baru diangkat oleh Presiden Joko Widodo berkomitmen bahwa Kementerian ATR/BPN harus selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, maka dari itu tak heran jadwal padat menanti,” ungkapnya.
Meskipun menghadapi jadwal yang padat, Agus Harimurti Yudhoyono tetap optimis karena mengetahui adanya sinergi kolaborasi atau trikolaka antara jajaran ATR/BPN dengan para pemangku kebijakan di berbagai daerah.
“Saat berbicara masalah pertanahan, kita tidak hanya berbicara masalah ekonomi dan keadilan, tetapi juga masalah yang paling hakiki karena merupakan kodrat kita sebagai manusia yang tidak ingin ada siapapun diperlakukan tidak adil di negerinya sendiri,” katanya.
Menteri AHY juga melakukan penyerahan sertifikat tanah secara door to door di Desa Opaasi Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan, menegaskan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan masalah pertanahan dan memberikan keadilan kepada seluruh masyarakat.
Sebelumnya, AHY juga menggelar konferensi pers di Mapolda Sultra terkait pengungkapan dan penindakan atas dua kasus mafia tanah di Kota Kendari, dengan total lahan seluas 44,9 Ha dan kerugian negara mencapai Rp337 miliar. MM/AC