Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menegaskan bahwa praktik judi, baik secara langsung maupun daring, berpotensi besar memiskinkan masyarakat.
“Judi, termasuk judi online, telah menyebabkan banyak orang jatuh miskin. Ini menjadi tanggung jawab Kemenko PMK,” kata Menko Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Dalam upaya menangani masalah judi online, Kemenko PMK telah melakukan berbagai advokasi bagi para korban. Mereka yang terdampak bahkan telah dimasukkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DPKS) untuk menerima bantuan sosial.
“Kami juga meminta Kementerian Sosial (Kemensos) untuk turun tangan memberikan pembinaan dan arahan kepada mereka yang mengalami gangguan psikososial akibat judi online,” tambah Menko Muhadjir.
Menko Muhadjir menyoroti bahaya judi online yang telah menyebar luas di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat menengah bawah hingga kalangan intelektual. Ia menganggap fenomena ini sangat mengkhawatirkan bagi bangsa Indonesia.
Salah satu kasus yang mencuat adalah insiden di Mojokerto, Jawa Timur, di mana seorang polisi dibakar oleh istrinya yang juga seorang polwan, yang dipicu oleh masalah judi online. Kasus ini menjadi perhatian khusus pemerintah.
“Itu adalah wewenang Kapolri, namun saya meminta kasus tersebut mendapat perhatian serius karena penegak hukum yang seharusnya memberantas judi online malah terlibat sebagai pelaku,” tegas Menko Muhadjir.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah menyatakan komitmennya untuk memberantas judi online dengan menutup jutaan situs dan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online.
“Pemerintah serius dalam memberantas perjudian online. Hingga saat ini, lebih dari 2,1 juta situs judi online telah ditutup, dan Satgas Judi Online segera akan dibentuk untuk mempercepat upaya pemberantasan,” kata Presiden Jokowi di Jakarta, Rabu (12/6).
Presiden Jokowi menyoroti dampak buruk judi, termasuk kehilangan harta benda, perceraian, kejahatan, kekerasan, dan bahkan korban jiwa. Ia menekankan bahwa judi daring bersifat lintas negara dan otoritas, sehingga pertahanan terbaik adalah dari masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak terlibat dalam judi.
“Pertahanan paling penting adalah dari masyarakat itu sendiri. Saya meminta masyarakat untuk tidak berjudi,” tutup Presiden Jokowi. MM/AC