Meningkatnya Kasus HIV-AIDS di Kota Ambon: Upaya Pencegahan dan Penanganan Diperkuat

  • Bagikan
person holding world aids day ribbon scaled e1689954450951

Ambon – Jumlah kasus positif HIV-AIDS di Kota Ambon terus meningkat dari tahun ke tahun. Data Dinas Kesehatan Kota Ambon mencatat adanya 175 kasus baru positif HIV-AIDS dari Januari hingga Juni 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, dalam keterangan kepada tim Matamaluku menjelaskan bahwa angka kasus HIV-AIDS di Kota Ambon mengalami peningkatan yang signifikan sepanjang tahun 2023. Secara kumulatif, jumlah kasus HIV mencapai 2.319 kasus, sementara AIDS tercatat sekitar 990 kasus. Dalam tahun 2023, terdapat 175 kasus baru, di mana 8 kasus di antaranya adalah AIDS dan sisanya adalah HIV.

Kondisi HIV-AIDS di Kota Ambon disamakan dengan gunung es, di mana yang terlihat hanya sebagian kecil dari jumlah sebenarnya yang cukup besar. Hal ini menimbulkan kekhawatiran jika tidak dilakukan pencarian lebih lanjut, jumlah kasus bisa meledak menjadi ribuan dan sulit dikendalikan.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan terus berupaya mencari kasus baru, salah satunya dengan melalui Puskesmas, di mana para ibu hamil yang melakukan pemeriksaan akan menjalani tes HIV-AIDS untuk memastikan bayi yang dikandung dapat terselamatkan jika sang ibu positif HIV-AIDS.

Peningkatan jumlah kasus positif HIV-AIDS di Kota Ambon disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pergantian pasangan, perilaku seks bebas, dan hubungan seks sesama jenis, yang merupakan penyumbang terbesar kenaikan angka kasus positif HIV-AIDS.

Pelupessy menegaskan bahwa mengendalikan HIV-AIDS terutama bergantung pada perilaku setiap warga Kota Ambon. Masyarakat dihimbau untuk menghindari seks bebas di luar rumah, terutama bagi mereka yang telah menikah, karena hal ini dapat berdampak pada keluarga, termasuk istri dan anak yang dikandung.

Selain itu, perlu juga diperhatikan penggunaan jarum suntik secara bergantian dan berhubungan seks dengan sesama jenis, baik laki-laki dengan laki-laki (homoseksual) maupun perempuan dengan perempuan (lesbian).

Untuk mencegah penularan HIV/AIDS, upaya sosialisasi kepada masyarakat dilakukan melalui layanan pos kesehatan dan deteksi dini secara rutin guna menekan jumlah penularan kasus HIV/AIDS.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *