Jakarta (MataMaluku) – Tak lekang oleh waktu dan selalu diminati, Lily of the Valley kerap dianggap sebagai bunga pernikahan paling ikonik dan klasik bagi banyak pengantin.
Nama bunga mungil berbentuk lonceng ini makin sering terdengar di dunia bridal. Terlebih lagi setelah menjadi bagian dari momen istimewa para selebriti ternama seperti Kate Middleton, Song Hye Kyo, hingga Luna Maya di hari pernikahan mereka.
Menurut pakar pernikahan Matthew Robbins, Lily of the valley adalah pilihan sempurna bagi siapa pun yang menginginkan gaya klasik, elegan, dan chic.
“Bunga ini memiliki kesan effortless yang sangat memikat,” terangnya, seperti dikutip dari Brides.
Dia menambahkan, “Lily of the valley cocok untuk pengantin yang ingin fokus tampil menawan lewat gaun dan keseluruhan nuansa pernikahan, bukan hanya lewat bunga. Meski tampak sederhana, bunga ini selalu memberikan kesan mewah.”
Lily of the valley bukan hanya indah secara visual. Kelopak putihnya yang lembut menyimpan banyak makna simbolis, menjadikannya pilihan istimewa untuk pernikahan. Secara tradisional, bunga ini melambangkan kesucian dan kepolosan, mencerminkan transisi pengantin dari masa lajang menuju kehidupan berumah tangga.
Dalam berbagai budaya, Lily of the Valley dipercaya membawa kebahagiaan dan keberuntungan. Bunga ini sering dimasukkan ke dalam buket pengantin atau aksesori pernikahan sebagai simbol kebahagiaan dan kemakmuran yang diharapkan datang bersama pernikahan.
Dalam cerita rakyat Eropa, Lilly of the Valley dikenal sebagai bunga ‘return of happiness’ atau lambang kembalinya kebahagiaan. Tak heran bunga ini terasa begitu bermakna, terutama bagi pengantin yang memandang hari pernikahan sebagai awal babak baru yang penuh sukacita.
Sejarah Lily of the Valley Dalam Dunia Bridal
Lily of the valley punya sejarah panjang dalam dunia bridal, terutama di kalangan bangsawan. Salah satu momen paling legendaris adalah saat Grace Kelly membawa buket indah berisi Lily of the Valley saat menikah dengan Pangeran Rainer III dari Monako.
Kate Middleton juga menyertakan bunga mungil ini dalam buket pernikahannya ketika menikah dengan Pangeran William. Hal ini makin mengukuhkan bunga tersebut sebagai simbol elegansi dan keanggunan kerajaan.
Selama berabad-abad, banyak pengantin yang menyisipkan Lily of the Valley dalam buket mereka untuk melambangkan kemurnian cinta dan kebahagiaan pernikahan. Aroma lembut dan tampilannya yang anggun menjadikan bunga ini favorit dalam menciptakan buket yang timeless dan klasik.
Namun, perlu diketahui bahwa Lily of the Valley termasuk bunga premium. Bukan hanya karena keindahannya yang eksklusif, tetapi juga karena proses budidaya dan panennya yang cukup rumit. Hal inilah yang membuat harga Lily of the Valley lebih tinggi dibandingkan bunga potong lainnya.
Seperti dilihat dari situs resmi florist asal Amerika Serikat, Lady Blooms, harga buket bunga Lily of the Valley cukup beragam. Satu buket dengan perpaduan bunga Matthiola senilai US$620 atau sekitar Rp 10 juta, sementara buket yang murni berisi Lily of the Valley bisa mencapai harga US$920 atau sekitar Rp 15 juta.MM/DC