Mendagri Tito Karnavian Apresiasi Capaian Inflasi Rendah 1,84 Persen di September 2024

  • Bagikan
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian

Jakarta (MataMaluku) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan apresiasi atas capaian inflasi tahunan (year-on-year) yang berhasil mencapai angka 1,84 persen pada September 2024. Angka ini merupakan inflasi terendah sejak pemerintah mulai mengadakan rapat koordinasi pengendalian inflasi dua tahun yang lalu. Kemendagri menekankan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat, pemerintah daerah (Pemda), serta kementerian dan lembaga terkait.

“Saya sudah menyampaikan rilis dari BPS terkait inflasi di bulan September kepada Presiden dan juga presiden terpilih. Keduanya memberikan apresiasi yang tinggi, karena angka inflasi 1,84 persen ini sangat baik,” ujar Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Tito menyoroti pentingnya memantau dua komponen utama inflasi, yakni inflasi inti (core inflation) dan inflasi bergejolak (volatile inflation). Inflasi inti, seperti yang terjadi pada sektor pendidikan, kesehatan, dan rekreasi, cenderung stabil dan tidak banyak terpengaruh oleh fluktuasi pasar. Sementara itu, inflasi bergejolak lebih rentan terhadap perubahan suplai, permintaan, dan distribusi, seperti yang terlihat pada sektor pangan dan energi.

“Contohnya, kenaikan 0,38 persen pada perawatan pribadi dan jasa lainnya merupakan inflasi inti. Jika terjadi kenaikan, itu menunjukkan daya beli masyarakat meningkat karena permintaan naik,” jelas Tito.

Lebih lanjut, Tito juga menanggapi pendapat ekonom terkait deflasi selama lima bulan berturut-turut yang dianggap sebagai tanda menurunnya daya beli masyarakat. Menurutnya, deflasi hanya terjadi di sektor tertentu seperti rekreasi, restoran, dan perawatan pribadi, sementara daya beli masyarakat secara keseluruhan masih kuat. Hal ini terlihat dari masih adanya kenaikan pada inflasi inti.

“Kita ini bukan hanya negara konsumen seperti Singapura, tapi juga negara produsen. Jika deflasi terlalu dalam, konsumen mungkin senang, namun produsen, seperti petani cabai, bisa rugi karena biaya operasional mereka tidak tertutupi,” ungkapnya.

Mendagri juga menyampaikan terima kasih kepada para kepala daerah serta kementerian dan lembaga yang terus bekerja keras menjaga inflasi tetap terkendali. Angka inflasi sebesar 1,84 persen ini masih berada dalam target pemerintah, yakni 2,5 persen dengan toleransi plus minus 1 persen, atau di rentang 1,5-3,5 persen.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh kepala daerah provinsi, kabupaten/kota yang telah berupaya menjaga inflasi di wilayah masing-masing,” tutup Tito. MM/AC

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *