Jakarta (MataMaluku) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar kota besar di Indonesia akan mengalami hujan ringan hingga hujan disertai petir pada Kamis (1/5/2025). Masyarakat pun diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak cuaca ekstrem tersebut.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan Prakirawati BMKG, Sentia Ariyanti, disebutkan bahwa hujan ringan dengan intensitas di bawah 2,5 mm per jam berpotensi turun di sejumlah kota, termasuk Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Denpasar, Kupang, Samarinda, Palangka Raya, Banjarmasin, Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, Makassar, Ternate, Sorong, Manokwari, dan Jayapura.
Sementara itu, hujan sedang diperkirakan terjadi di Tanjung Pinang, Bengkulu, Bandar Lampung, Kendari, Nabire, dan Merauke. Beberapa kota seperti Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Pontianak, Tanjung Selor, dan Jayawijaya diprediksi akan mengalami hujan deras disertai petir dengan curah hujan lebih dari 5 mm per jam.
Kondisi berawan hingga berkabut diperkirakan akan menyelimuti wilayah Medan, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, dan Ambon dengan suhu udara berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius.
BMKG mengungkapkan bahwa kondisi cuaca ini dipengaruhi oleh berbagai dinamika atmosfer, termasuk terbentuknya Bibit Siklon Tropis 99W di Samudera Pasifik utara Papua Barat yang berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 48 jam ke depan. Bibit siklon ini memicu terbentuknya area pertemuan angin (konvergensi) di sejumlah wilayah seperti Laut Sulawesi, Laut Halmahera, dan Samudera Pasifik timur Halmahera.
Selain itu, sirkulasi siklonik juga terpantau di sekitar Kalimantan Utara dan Laut Cina Selatan, disertai konvergensi angin di perairan barat Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, hingga Nusa Tenggara Timur. Fenomena-fenomena ini berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan dan mengakibatkan gelombang laut tinggi di sejumlah perairan.
BMKG juga mengingatkan potensi terjadinya banjir rob di wilayah pesisir seperti Jakarta, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Selain itu, nelayan dan pelaku pelayaran diminta mewaspadai gelombang tinggi antara 2,5 hingga 4 meter yang dipicu oleh angin kencang di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga NTT. MM/AC