Jakarta (MataMaluku) – Suasana di depan gerbang utama Gedung DPR RI, Jakarta, Sabtu (30/8), memanas setelah sejumlah massa aksi berupaya menjebol pintu gerbang parlemen. Upaya tersebut membuat prajurit TNI yang berjaga turun tangan dengan pendekatan persuasif.
“Jangan ya, nanti tangannya robek,” ujar seorang prajurit TNI saat melihat massa mencoba menarik gerbang dengan tali yang diikatkan. Namun imbauan itu diabaikan. “Enggak apa-apa tangan robek, yang penting gerbang jebol,” teriak sejumlah demonstran.
Tidak hanya dengan tangan kosong, massa juga sempat menggunakan dua unit truk untuk menarik paksa gerbang. Meski begitu, usaha mereka tetap gagal. Anggota TNI kemudian keluar dari dalam kompleks DPR untuk menemui massa dan kembali mengingatkan agar tidak merusak fasilitas negara.
Hingga pukul 15.30 WIB, aksi dorong-dorongan dengan gerbang masih berlangsung meski hujan deras mengguyur kawasan Senayan.
Sejumlah demonstrasi sebelumnya telah digelar di Jakarta, termasuk di depan Gedung DPR. Namun situasi memanas sejak Kamis (28/8) malam, ketika Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek daring, tewas setelah diduga dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, saat terjadi bentrokan antara massa dan aparat.
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim menyebut tujuh anggota Brimob diduga berada di dalam rantis saat insiden terjadi. Mereka kini tengah diperiksa.
Peristiwa yang menewaskan Affan memicu gelombang protes susulan, termasuk aksi solidaritas dari ratusan pengemudi ojek daring dan masyarakat di depan Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri bahkan merilis identitas tujuh anggota Brimob yang tengah diperiksa, yakni Aipda M. Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana Edi, Baraka Yohanes David, Bripka Rohmat, dan Kompol Cosmas Kaju. MM/AC