Ternate – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Maluku Utara, berencana membangun pusat pengolahan larva lalat (maggot center) di setiap kelurahan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan sampah di kota tersebut.
Kepala Bidang Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, DLH Kota Ternate, Syarif Tjan, mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan perhitungan dan proyeksi bahwa dengan adanya maggot center di setiap kelurahan, dapat menghasilkan penghematan sampah organik hingga mencapai 50 ton per hari. Ini berarti sampah sebesar itu tidak akan lagi dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Takome Kota Ternate.
“Melalui maggot center, produksi sampah dapat dimanfaatkan dengan lebih baik, dan ini akan mengurangi jumlah sampah yang sebelumnya setiap harinya dibuang ke TPA,” ujar Syarif Tjan di Ternate, pada Senin (4/9/2023).
Pada kesempatan tersebut, Syarif Tjan juga menjelaskan bahwa DLH terus berupaya mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan sampah dan pencemaran lingkungan melalui kegiatan sosialisasi kepada pelaku usaha dan warga setempat.
Untuk mencapai tujuan ini, DLH telah bekerja sama dengan pemilik bengkel dan pemangku kepentingan lainnya untuk menyosialisasikan bahaya pencemaran lingkungan, terutama yang berkaitan dengan pembuangan limbah berbahaya dan beracun (B3).
Lebih lanjut, saat ini mereka berfokus pada penyuluhan mengenai bahaya limbah B3, seperti oli bekas yang sering dibuang ke dalam saluran air, terutama saat musim hujan.
“Kami terus berupaya untuk mencegah kerusakan lingkungan karena telah menerima laporan tentang pembuangan oli bekas ke dalam saluran air yang akhirnya mengalir ke laut saat musim hujan,” tambahnya.
Dengan demikian, DLH berharap akan segera diterbitkan Peraturan Walikota (Perwali) yang dapat digunakan sebagai pedoman, dan mereka akan memberikan dukungan dalam upaya mencegah pencemaran lingkungan yang dapat terjadi. Matamaluku