Jakarta (MataMaluku) – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, berencana mengajukan pelaksanaan program family office kepada Presiden Prabowo Subianto pada Februari 2025. Luhut optimistis rencana tersebut akan mendapat dukungan penuh dari Presiden.
“Saya akan bertemu Presiden dan berharap bulan depan kita sudah bisa mulai,” ujar Luhut dalam acara ‘Semangat Awal Tahun 2025’ yang digelar di Jakarta, Rabu.
Menurut Luhut, studi tentang penerapan family office di Indonesia telah dilakukan sejak lama. Konsep ini bertujuan menjadikan Indonesia, terutama Bali, sebagai pusat pengelolaan dana keluarga kaya, mirip dengan Hong Kong dan Singapura.
“Kita tidak mau kalah dengan negara tetangga. Kita harus memberikan insentif yang lebih kompetitif. Kalau tidak, kita bisa tertinggal,” tegasnya.
Luhut pertama kali memperkenalkan ide ini saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pada World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Mei 2024, ia menyampaikan gagasan menjadikan Bali sebagai hub family office global.
“Beberapa konglomerat asing sudah menunjukkan minat mereka. Tim kami juga telah bekerja untuk mempelajari pengelolaan family office di negara seperti Uni Emirat Arab, Hong Kong, dan Singapura,” tambahnya.
Ia berharap penerapan konsep ini tidak hanya terbatas di Bali, tetapi juga di kota-kota lain, seperti Jakarta dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan program ini, Indonesia diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dari keluarga kaya dunia dan memperkuat perekonomian nasional. MM/AC